Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

(Flash Fiction) MFF #10 : Shioban dan Kereta Kuda

| on
Sabtu, April 27, 2013


Setelah sampai di rimbunan perdu, Shioban mengeluarkan pedang. Ditebas perdu-perdu yang menghalangi jalannya dan mulai tampak sebuah pohon mapple yang tinggi, dengan batang bagian bawah membelah dua. Kakinya melangkah mendekati pohon itu. Tiba-tiba muncul asap tebal berwarna putih. Muncul  jin dengan badan yang kekar muncul di depannya.

“Apa maksud kedatanganmu, manusia?!” Tanya jin penjaga.

“Aku mau bertemu Bytaru.”

“Setelah bertemu Bytaru, apa yang akan kamu pinta?!” Tanya jin penjaga itu sambil terbang mengitari tubuh Shiobian berulang-ulang. Nyali Shioban sejenak menciut.

“Aku ingin kereta kuda.” Shioban berucap mantap.

Jin penjaga itu mendelik, tepat di depan wajah Shioban. “Manusia tak pantas meminta kereta kuda!!” Ucapnya garang. "Kereta kuda hanya untuk ratu dan penyihir.”

"Memangnya apa yang akan kamu lakukan jika aku menginginkannya?" Kata Shioban sambil mendelik ke arah jin penjaga. Jin penjaga tersinggung dengan ucapan Shioban. Saat jin penjaga hendak mengacungkan tombaknya ke arah Shioban, tiba-tiba muncul asap pekat berwarna ungu kelam bertabur kepingan sinar di antara mereka berdua.

Bytaru!

“Apa yang membuatmu datang kemari, manusia?!” Byratu bertanya dengan nada tinggi.

“Aku ingin sebuah kereta kuda,” Ucap Shioban mantap.

Bytaru tersenyum, lalu berjalan menjauh dari Shioban dengan gerakan gemulai. “Kamu tahu kalau kereta kuda hanya untuk raja dan penyihir, bukan?”

Hanya dengan sebuah lirikan, Bytaru tahu kalau Shioban mengangguk. Kemudian dengan gerakan tiba-tiba, dia meleset terbang ke arah Shioban dan mendorong Shioban ke tanah. Menahan tubuh Shioban dengan tongkat. Dipandangi wajah Shioban, seakan Bytaru tak ingin melepaskan apa yang tergambar di mata Shioban yang mengisahkan tentang sesuatu. Setelah puas menyelami apa yang tersimpan di mata Shioban, Bytaru melepas tekanan pada tongkatnya.

“Kenapa kamu ingin hadiahkan kakak tirimu sebuah kereta kuda?” Tanya Bytaru.

Dipandangi tubuh Bytaru sebelum akhirnya Shioban mengatakan alasan sebenarnya kepadanya. “Aku hanya ingin membalas kebaikan kakak tiriku.”

Bytaru menghentikan siulannya lalu menoleh ke Shioban. “Kebaikan apa yang dipunya kakak tirimu? Dia suka menyiksamu, hai Shioban!”

Shioban tersentak. “Ya, kakakku memang sering berulah. Tapi dia menganggap baik ayahku. Hanya saja, saat ayah hidup, sepertinya dia iri karena ayah terlalu memperhatikanku dan hal itulah yang menjadikan dia suka menyiksaku setelah ayah meninggal.”

Shioban menarik nafas sejenak. “Namun, sekarang setelah ibu tiriku meninggal, dia terlihat sangat sedih. Baginya, tak ada lagi yang menyayangi dia sebesar cinta ibu tiri dan ayahku kepadanya.”

“Dengan kereta kuda yang kupinta, aku akan mengajak kakak tiriku keliling dunia dengan merasakan berbagai macam tempat yang mampu membangkitkan kegairahan hidupnya kembali.” Shioban berucap sambil membayangkan kalau-kalau permintaannya dikabulkan oleh Bytaru.

“Setiap permintaan yang diajukan kepadaku, selalu aku minta gantinya. Aku mau sesuatu yang pantas untuk kamu korbankan untukku, Shioban.” Bytaru berucap sambil mengangkat ujung bibir kanannya.

Shioban terhenyak, tak disangka kalau dia akan diminta sesuatu sebagai pengganti permintaannya. Sedangkan saat ini, dia tidak membawa apapun karena memang dia tidak memiliki apapun.

“Hai manusia, jawab Bytaru!” Bentak jin penjaga

Shioban  berusaha sekuat tenaga menenangkan pikirannya. Setelah dirasa perasaannya mulai tenang, dia mulai berbicara. “Kabulkan dulu permintaanku, maka aku akan memberimu penggantinya.”

Bytaru mengeram, kemudian menghentakkan tongkatnya sekali ke tanah dan melesat cepat ke arah Shioban. Mencekiknya kuat.

“Apa aku tampak membohongimu?” Tanya Shioban kepada Bytaru dengan nafas tersengal-sengal. Bytaru mendengus, kemudian melepaskan jarinya dari leher Shioban yang membuat Shioban terbatuk-batuk.

“Baiklah, aku penuhi permintaanmu,” Ucap Bytaru sambil menghentakkan tongkatnya ke tanah. Setelah hentakan pertama, muncul sebuah kereta kuda yang indah sesuai dengan permintaan Shiobian yang membuat Shioban kagum. “Sekarang, aku tagih janjimu!"

“Ambil rasa takutku!” Teriak Shioban mantap. Bytaru tak banyak bicara, hanya tangannya yang diulurkan Bytaru dan menyuruh Shiobian menggenggamnya. Tak ragu, Shioban langsung menggenggam tangan Bytaru dan memandang wajah Bytaru yang sedang mengucapkan sebuah mantra. Genggaman Bytaru semakin erat, dia mengerang, kepalanya berputar-putar dan matanya melotot. Shioban pun begitu, mengerang dan berteriak kencang sekali. Seolah ada sesuatu yang dia ambil paksa dari dalam tubuhnya.

Beberapa menit berlalu. Bytaru melepas genggamannya dan menghentak tangan Shioban dengan kasar. Shioban terjatuh, terkulai lemas. Dengan sisa tenaganya, dia naik ke atas kereta kuda dan memegang tali kekang yang mengikat dua kuda hitam, bersiap-siap pergi karena merasa urusannya sudah selesai dengan Bytaru.

“Hei manusia!” Teriak Bytaru. “Kenapa kamu berikan rasa takutmu padaku?!”

Shioban tersenyum. “Aku tahu kamu akan mengambil kereta kuda ini setelah aku puas berkeliling dunia dengan kakak tiriku. Saat itulah, aku akan melawanmu dengan pedangku karena aku tak lagi memiliki rasa takut untuk menghadapimu.”


14 komentar on "(Flash Fiction) MFF #10 : Shioban dan Kereta Kuda"
  1. fanfic yg indah, tp kurang ngetwist sih tapi aku suka :)

    BalasHapus
  2. @alxrund. hihihi, aku mau bikin twistnya nggak bisa. jadinya yah.. biar gini ajah :))

    BalasHapus
  3. Iya, bagus,miss. Penggambarannya detail dan tervisualisasi dengan baik (ku bacanya kaya nonton film), tapi panjanng dan krg nge-twist. palagi ada sambungannya, yaaa. jadi cerpen keren deeh... :D

    BalasHapus
  4. E, seri panjangnya ada beberapa bagian yang berbeda ya... versi pendeknya bukan potongan versi panjangnya ya, tapi seperti menceritakna kembali dengan bahasa sendiri

    BalasHapus
  5. @DP. hihihi, makanya aku bilang di grup kalau prompt kali ini emang sulit dibuat pendek. bagiku seh :))

    jadi yahhh.. hasilnya begitulah.. emang kurang nge-twist. karena akunya sendiri bingung mau buat ngetwistnya gimana. hahaha *pentung kepala*

    BalasHapus
  6. Memang agak panjang nih. Wah, ternyata ada versi panjangnya lagi...
    Ke tkp aah :)

    BalasHapus
  7. @kakaakin. hahahaha, selamat membaca :)

    BalasHapus
  8. @kakaakin. hahahaha, selamat membaca :)

    BalasHapus
  9. sudah baca versi panjangnya. Klo seperti itu dipadatkan rada susah ya :)

    BalasHapus
  10. @Lianny. hihihi, makanya ini pengarangnya rada stres waktu potong sana-sini buat MFF :)

    BalasHapus
  11. kenapa Bytaru mau menukar kereta yang begitu 'mahal' dengan rasa takut? rugi, kalau kataku sih :D

    BalasHapus
  12. @mbak latree. bagiku seh, nggak rugi. pernah liat film the ring 2 yang versi jepang? dia menukar rasa takutnya supaya nggak dihantui lagi sama hantunya :)

    dan rasa takut itu adalah salah satu rasa yang penting di miliki manusia. jika nggak gitu, maka akan sombong melulu karena selalu merasa berani :)
    *pembelaan. hahah*

    BalasHapus
  13. Wahh mantaaffff ada versi panjangnya juga. ( ^ ^ )d

    BalasHapus
  14. @vee. sudah baca kah versi panjangnya?

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature