Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan

Manfaat Literasi Keuangan Bagi Anak dan Cara Mengenalkannya

| on
Rabu, Mei 22, 2024
Manfaat Literasi Keuangan

Kok anak-anak sudah diajarkan seluk beluk keuangan sih? Apa enggak terlalu cepat nih mengajarkan hal rumit seperti itu? Seringkali pertanyaan seperti ini muncul ketika kita menerapkan literasi keuangan kepada anak. Padahal, memberikan materi literasi keuangan bagi anak merupakan salah satu essensial life skill yang harus dipikirkan, dirancang dan diterapkan oleh orang tua.

Dengan memberikan pemahaman sejak dini, manfaat mengenalkan literasi keuangan bisa segera terpenuhi. Sehingga, anak akan mengetahui tujuan mempelajari keuangan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Literasi Keuangan

Manfaat Mengenalkan Literasi Keuangan Bagi Anak


Ada beberapa manfaat mengenalkan literasi keuangan bagi anak sejak dini, seperti:

1. Membentuk pemahaman kesadaran finansial sejak kecil
Mengenalkan segala hal tentang finansial sejak dini, akan memberikan pemahaman kepada anak tentang konsep keuangan yang sehat. Seperti memahami nilai uang, cara mendapatkan uang secara halal, pentingnya mengelola sumber penghasil uang, dan masih banyak lagi.

Dengan memiliki kesadaran finansial sejak kecil, akan membantu anak untuk terhindar dari sifat boros dan impulsif di masa mendatang.


2. Membentuk ketrampilan mengelola keuangan
Mengajarkan mengelola keuangan pada anak memang seharusnya diajarkan sejak mereka kecil. Tujuannya, setelah mereka mengetahui tentang seluk beluk kesadaran finansial, mereka juga mengetahui cara mengelola keuangan dengan baik. Anak-anak akan belajar tentang bagaimana membuat anggaran, menyimpan uang dengan baik, menggunakan uang yang mereka miliki secara bijaksana, serta belajar menabung. Sehingga saat dewasa nanti, anak terhindar dari masalah keuangan.


3. Memahami konsep menabung
Mengajarkan literasi keuangan juga mempermudah anak untuk memahami konsep menabung dengan benar. Anak akan memahami alasan menabung yang tepat, cara menabung yang benar, dan cara menggunakan hasil tabungan dengan bijaksana.

Setelah belajar menabung dengan baik dan tepat, anak juga perlu diajarkan tentang investasi. Sehingga anak bisa mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan selain dari pekerjaan utamanya kelak. Melalui manfaat ini, anak akan belajar berfikir lebih kreatif.


Mengenalkan Literasi Keuangan


Cara Mengajarkan Literasi Keuangan pada Anak


Salah satu cara terbaik dan tercepat mengajarkan literasi keuangan pada anak adalah dengan memberikan contoh secara langsung. Ada banyak cara yang bisa dipilih oleh orang tua dengan memperhatikan kesiapan anak. Salah satu cara yang bisa menjadi pilihan adalah melalui penggunaan game, baik offline maupun online.


Game Literasi Keuangan Sebagai Media Pembelajaran

Ada beberapa game online yang menjadi rekomendasi untuk memberikan pembelajaran tentang literasi keuangan pada anak. Beberapa game ini sederhana, sehingga mudah dimainkan oleh anak dengan pendampingan orang tua. Pendampingan ini berfungsi untuk menjelaskan ke anak manfaat dari masing-masing game. 



Game Literasi Keuangan
Coin Saver Challenge

Coin Saver Challenge

Cara bermain game ini adalah dengan memasukkan koin ke dalam toples sesuai dengan perintah yang ada di layar. Bermain game Coin Saver Challenge terbilang mudah untuk orang dewasa yang sudah mengenal jumlah angka yang tertera di koin. Namun untuk anak yang baru mengenal uang, permainan ini sedikit membutuhkan effort.

Anak secara tidak langsung belajar penjumlahan dalam matematika karena mereka harus menghitung jumlah uang dengan benar untuk naik ke level selanjutnya. Selain itu, anak akan belajar mengenal beberapa jumlah koin serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.



Manfaat Game Literasi Keuangan
Tractor Mania Game

Tractor Mania

Bermain game Tractor Mania ini sebenarnya sederhana karena anak diharuskan mengirim sejumlah barang ke lokasi tujuan untuk mendapatkan uang. Yang membuat sedikit tricky dari game ini adalah anak diharuskan berhasil mengendarai traktor dengan menggunakan tombol yang ada di keyboard sebagai pengendalinya.

Melalui game ini, anak akan belajar berhati-hati dan bersabar dalam menjalankan suatu pekerjaan, yaitu traktor itu tadi. Karena jika dia tidak berhati-hati dan tergesa-gesa, maka barang yang dibawa akan berjatuhan dan berkurang jumlahnya. Sehingga nantinya, uang yang dihasilkan pun juga ikut berkurang.


Mengenalkan Literasi Keuangan
Cashier Simulation

Cashier Simulation

Seperti halnya game simulasi lainnya, melalui game ini, anak diajarkan bagaimana caranya menjadi kasir di sebuah tempat perbelanjaan. Anak diharuskan memasukkan jumlah angka dengan menekan tombol yang ada di layar sesuai dengan harga setiap barang, lalu memprosesnya sampai pelanggan mendapatkan struk pembelanjaan.

Cashier Simulation mengajarkan anak untuk cermat dalam menghitung uang, seperti ketika memasukkan harga barang ke dalam mesin kasir dan memberi uang kembalian kepada pelanggan. Jika anak berhasil melakukan transaksi, maka anak akan naik ke level selanjutnya.
















Manfaat Refleksi Diri Bagi Remaja

| on
Sabtu, Januari 13, 2024

Refleksi Diri Pada Remaja
pixabay.com/johnhain


Kita sudah hampir melewati setengah Januari di tahun 2024. Apakah kita sudah mengajak anak-anak kita yang sudah memasuki masa remaja untuk melakukan refleksi diri secara mandiri? Apakah kita sudah mengajak mereka untuk melihat apa saja yang sudah mereka lalui selama satu tahun kemarin? Apakah kita sudah mengajak mereka untuk mengamati perubahan pada diri mereka pada tahun lalu?


Manfaat refleksi diri bagi remaja itu banyak sekali. Jika dilakukan dengan benar, dengan didampingi oleh orang tua, saya yakin anak-anak kita akan mengetahui manfaatnya dan akan berusaha menjadi lebih baik lagi di tahun 2024 ini. 



Peran Orang Tua dalam Aktifitas Refleksi Diri Bagi Remaja

Meskipun kalimat yang saya sampaikan adalah remaja melakukan refleksi diri secara mandiri, tapi untuk aktifitas ini tentunya mereka masih butuh pendampingan orang tua. Tidak banyak dari mereka yang memahami bagaimana cara mengevaluasi diri, bagaimana melihat apa saja yang sudah terjadi pada mereka selama satu tahun, atau apa saja yang sudah mereka lakukan selama satu tahun.


Itulah mengapa, penting bagi orang tua untuk mendampingi proses refleksi diri remaja. Peran orang tua dalam aktifitas ini adalah:

  1. Sebagai pemberi arahan apa saja yang perlu untuk direfleksi
  2. Sebagai tempat bertanya hal-hal yang berhubungan dengan refleksi diri
  3. Sebagai penguat jika mereka lupa dengan kejadian-kejadian yang sudah mereka lalui pada tahun sebelumnya
  4. Sebagai pendamping jika mereka salah dalam memaknai poin-poin dalam refleksi diri
  5. Sebagai tempat ‘berpulang’ ketika remaja merasa sedih dengan hasil refleksi diri


Beberapa kunci keberhasilan dalam mendampingi untuk mendapatkan manfaat refleksi diri bagi remaja adalah, sampaikan pada mereka manfaat dari aktifitas ini sebelum dimulai. Sampaikan pula pada mereka, bahwa mereka tidak perlu takut menyampaikan isi hatinya. Dan yakinkan pada mereka bahwa kita sebagai orang dewasa, akan mendampingi mereka saat aktifitas ini berlangsung.


Manfaat Refleksi Diri pada Remaja
pixabay.com/RosZie


Manfaat Refleksi Diri Bagi Remaja

Sebagai guru BK di SMP, saya mengajak para siswa untuk melakukan aktifitas refleksi diri saat saya melakukan bimbingan klasikal. Meskipun hampir diantara mereka semua tidak pernah melakukan refleksi diri sebelumnya, ternyata mereka menyukai aktifitas ini. Jawaban yang mereka sampaikan apa adanya, meskipun beberapa dari mereka mengatakan kalau mereka malu atas jawabannya sendiri.


Remaja mengetahui pencapaian diri

Dengan sering melakukan refleksi diri, remaja akan mengetahui apa saja yang sudah mereka capai dalam satu tahun. Pencapaian ini berupa apa saja yang sudah mereka rencanakan sejak awal tahun. 

Melalui refleksi diri, remaja juga akan mengetahui apakah yang mereka rencanakan bisa tercapai semua, maish tercapai sebagian, atau belum tercapai semuanya. Dengan begitu mereka bisa berfikir ulang, apakah yang sudah mereka rencanakan di tahun sebelumnya akan mereka lanjutkan di tahun berikutnya atau tidak.


Remaja memahami perkembangan dirinya

Melalui refleksi diri, remaja akan mengetahui apakah dia mengalami perkembangan menuju ke arah yang positif atau tidak. Perkembangan diri ini bisa berupa sifat, sikap, dan cara berfikir. Mereka perlu mengetahui bahwa mereka berkembang menjadi lebih baik atau tidak, supaya mereka tidak lagi menyia-nyiakan waktu yang sudah mereka jalani.


Emosi remaja akan lebih stabil

Melalui refleksi diri, remaja akan mengetahui penyebab munculnya emosi yang sedang mereka hadapi. Mereka juga mengetahui bagaimana dampak dari emosi yang mereka miliki. Selain itu, mereka akan mencari tahu cara mengendalikan emosinya, terutama emosi negatif yang seringkali menganggu aktifitas sehari-hari. Selain itu 


Remaja belajar menerima dirinya sendiri

Manfaat refleksi diri bagi remaja yang lainnya adalah remaja belajar untuk menerima dirinya sendiri, bahkan ketika mereka mengetahui bahwa mereka tidak sempurna. Saat menyadari ada target yang tidak bisa mereka raih, atau ketika mereka tidak mengalami perubahan menjadi lebih baik, mereka akan belajar menerima itu semua meskipun rasanya mungkin menyakitkan. 


Remaja mengetahui solusi untuk masalah yang sudah dia alami

Dengan melakukan refleksi diri, remaja akan mengetahui masalah apa saja yang sudah dia alami, serta mengingat kembali solusi apa yang mereka pilih supaya masalah itu terselesaikan. Kondisi ini akan membantu remaja dikemudian hari jika mereka mengalami masalah yang sama. Atau, membantu orang lain jika orang itu mengalami masalah yang sama dengan yang sudah dia alami. 



Remaja merupakan masa-masa di mana mereka mencari jati dirinya. Mereka memiliki banyak keraguan tentang dirinya sendiri. Itulah mengapa refleksi diri diperlukan, supaya membantu mereka menemukan apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka mau.

Dengan mengetahui manfaat refleksi diri bagi remaja, kita sebagai orang tua bisa memberikan harapan baik kepada mereka. Salah satunya adalah menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi lebih baik daripada sebelumnya. 










Manfaat Belajar Journaling Bagi Anak

| on
Sabtu, Januari 06, 2024

Manfaat Belajar Journaling untuk Anak


Banyak pakar kesehatan mental yang menyarankan kepada pasiennya untuk melakukan journaling sebagai salah satu cara meredakan stres. Sebagai seseorang yang sudah merasakan manfaat dari journaling, saya seringkali mengajak orang-orang untuk melakukan journaling secara rutin.


Sebelum menyarankan journaling kepada orang lain, tentunya saya sudah lebih dulu mengenalkannya kepada anak-anak saya. Tentunya saya mengenalkan tidak dengan model journaling yang ribet atau estetik. Yang sederhana saja, setidaknya mereka mendapatkan manfaat belajar journaling untuk anak itu apa saja.



Mengenalkan Journaling pada Anak


Melalui artikel ini, saya menyebutnya dengan ‘belajar journaling’. Mengapa begitu? Karena mereka masih anak-anak, konteksnya masih belajar, belum terbiasa melakukannya setiap hari, dan belum expert dalam berkreasi.


Penggunaan frasa ‘belajar journaling’ itu juga sebagai pembiasaan anak-anak menggunakan motorik halusnya. Itulah mengapa, saya lebih menyarankan kegiatan ini diberikan pada anak dengan memanfaatkan alat tulis yang mereka punya. Tidak perlu muluk-muluk harus memiliki printilan journaling yang lucu-lucu yang dijual di berbagai toko online. Mulai saja dengan buku tulis, pensil, penggaris, spidol, stiker dan lem.


Cara Mengenalkan Journaling pada Anak


Manfaat Belajar Journaling untuk Anak


Mengasah kemampuan motorik halus anak


Mengenalkan journaling kepada anak itu memang lebih baik sedini mungkin. Minimal, setelah mereka mengetahui penggunaan alat tulis dengan baik, dan sudah bisa menulis meskipun tulisannya belum rapi. Karena konsep ‘belajar journaling’ ini bersifat manual atau tidak menggunakan aplikasi di gadget.


Saat melakukan aktifitas ini, anak akan belajar menulis dengan rapi, membuat garis yang lurus, membuat garis lengkung yang seimbang bentuknya, membuat gambar-gambar sederhana, menggunting dengan rapi, mewarnai dengan tekanan spidol yang sama, dan masih banyak lagi.


Semua kemampuan ini menggunakan motorik halus anak, yang mana jika diasah terus-menerus, akan membantu anak dalam hal pembentukan konsentrasi saat melakukan sesuatu, serta koordinasi antara mata dan tangan.

 


Meningkatkan hubungan positif orang tua dan anak


Melalui aktifitas ini, orang tua bisa mengambil alih untuk membantu anak mengenal journaling. Karena sebelum mengenalkan journaling, orang tua bisa mencari masalah yang dihadapi oleh anak, mencari tahu jenis journaling yang cocok, serta bagaimana mengajarkannya pada mereka. Dengan begitu, manfaat belajar journaling untuk anak bisa diperoleh secara maksimal.


Saat mengajarkan anak journaling, orang tua memiliki kesempatan yang besar untuk lebih dekat dengan anak. Selain membantu mereka mengasah kemampuannya, orang tua juga bisa mengajak anak berbincang tentang kesehariannya, mencari masalah yang sedang dialami anak, dan juga memasukkan norma-norma keluarga dalam komunikasi. 



Mengajarkan anak tentang proses pembuatan sesuatu


Anak-anak kita yang masuk pada kategori gen Z dan Alpha, memiliki ciri-ciri yang hampir sulit diikuti oleh kategori usia sebelumnya, yaitu maunya serba instan. Anak-anak kita perlu diberi pengertian, bahwa untuk mendapatkan sesuatu, mereka harus berusaha sebaik mungkin melalui proses yang tidak mudah. Mereka juga perlu tahu, bahwa proses untuk meraih itu semua perlu direncanakan sedemikian rupa supaya tidak salah langkah.


Melalui journaling, anak akan belajar bahwa untuk menghasilkan jurnal yang rapi, indah, dan bisa meringankan hidup mereka, memerlukan proses yang tidak mudah. Mungkin awalnya anak akan merasa jengkel karena apa yang mereka kerjakan tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Tapi tidak apa-apa, biarkan saja. Sambil terus memotivasi anak bahwa mereka sudah hebat karena mau berproses.


Tujuan Melakukan Journaling bagi Anak


Membuat anak lebih tenang


Saya sendiri mengajarkan journaling ke kedua anak saya tujuannya supaya mereka lebih tenang. Untuk anak pertama, journaling yang saya ajarkan lebih pada mensortir informasi penting di sekolah dan mencatatnya di buku kecil yang dia bawa. Ini memudahkan dia dalam kegiatan belajar, sesederhana mengingat-ingat pekerjaan rumah yang harus dia selesaikan. 


Sedangkan untuk anak kedua, journaling ini saya ajarkan karena dia anaknya moody. Moodnya mudah berubah-ubah. Kalau seperti ini, saya gunakan seluruh rayuan untuk mengajaknya journaling. Biasanya, belum sampai selesai, moodnya sudah kembali membaik. Manfaat belajar journaling untuk kedua anak saya memiliki maksud yang berbeda.


Definisi ‘tenang’ di sini bermacam-macam. Tergantung pada tujuan orang tua mengajak anak melakukan aktifitas ini, juga tergantung pada kemampuan orang tua mengatur emosi pribadinya saat membersamai mereka. 



Mengurangi stres yang dialami oleh anak


Untuk anak-anak yang sudah mendekati masa remaja, manfaat belajar journaling yang bisa mereka rasakan, yaitu membantu mereka mengurangi stres yang mereka alami. Ada kalanya anak sungkan atau tidak mau menceritakan masalah yang mereka hadapi. Kondisi seperti ini tentunya bisa membuat mereka stres. Melalui journaling, tingkat stres mereka bisa dikurangi, sehingga mereka bisa mencari penyelesaian masalahnya dengan mudah.


Metode journaling yang paling mudah untuk tujuan ini adalah menuliskan perasaan mereka dalam sebuah buku, menggambar apapun yang mereka suka dalam sebuah sketch book, membuat emotional tracker setiap harinya, atau menuliskan hal-hal yang mereka syukuri di malam hari.



Demikian manfaat belajar journaling untuk anak yang perlu diketahui oleh orang tua. Untuk memulai aktifitas ini, abaikan dulu tentang ‘membuat jurnal itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki jiwa seni’. Karena sesungguhnya, aktifitas ini hanya perlu konsisten dengan memikirkan tujuan yang lebih besar, yaitu menjaga kesehatan mental anak di masa depan.

Salam sehat untuk semuanya!


Peran Penting Kemampuan Kognitif Remaja dan Cara Meningkatkannya

| on
Kamis, November 02, 2023
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Remaja

Sebagai orang tua, mengetahui peran dari fungsi kognitif remaja sangatlah penting. Dengan begitu, orang tua bisa menentukan apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan supaya kemampuan kognitif remaja bisa berkembang dengan baik.

Ada beberapa peran dari fungsi kognitif remaja yang penting bagi mereka, yang bisa mereka gunakan untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat mereka di masa depan.

  • Meningkatkan Perhatian Remaja
Bertambahnya usia remaja, maka semakin banyak pula yang menjadi perhatian mereka, terutama yang berhubungan dengan kehidupan sehari-harinya yang semakin kompleks. Kemampuan kognitif pada remaja inilah yang nantinya akan membantu mereka untuk memilah perhatian mana yang perlu menjadi prioritas, dan mana yang harus diabaikan.

  • Daya Ingat Remaja
Kemampuan kognitif remaja berperan dalam penyimpanan memorinya. Jika remaja memiliki fokus yang sangat baik, maka daya ingatnya akan semakin besar. Itulah mengapa, sejak anak-anak perlu pembiasaan konsentrasi sehingga membantu dia saat remaja nanti.

  • Kemampuan Berbahasa Remaja
Kemampuan kognitif remaja tidak hanya berhubungan dengan bervariatifnya kosa kata, tapi juga berhubungan dengan pengenalan dan pemaknaan simbol-simbol, serta kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

  • Kemampuan Merasa dan Mengenali
Peran kognitif remaja selanjutnya berhubungan dengan kemampuan merasa dan mengenali clue yang tersebar di lingkungannya. Pada saat anak-anak, kemampuan ini hanya terbatas pada membandingkan beberapa benda, tetapi berbeda untuk remaja yang mana mulai melibatkan emosinya.


Melihat banyaknya manfaat yang dihasilkan dari kemampuan kognitif yang baik bagi remaja. Itulah mengapa, perlu rangsangan yang baik pula untuk mereka. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kemampuan kognitif remaja.
  1. Mengenalkan permainan yang bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah, mencari jalan keluar, serta berkompetisi.
  2. Mengajak remaja berbincang-bincang tentang kejadian yang sehat ramai dibicarakan banyak orang sekarang ini, atau kejadian-kejadian yang tidak pernah dia alami (what if?)
  3. Memberi remaja buku bacaan yang memicu kemampuan berfikirnya. Bisa berupa buku-buku pengetahuan yang memiliki isi yang menarik perhatian.
  4. Mengenalkan remaja pada buku-buku fiksi yang menenangkan. Karena buku-buku fiksi yang isinya menenangkan, akan membantu emosinya juga tenang. Sehingga dengan emosi yang tenang, dia bisa menerima stimulus dari orang tua yang berguna untuk membantu meningkatkan kemampuan kognitif remaja.

Demikian pentingnya kemampuan kognitif remaja dan bagaimana orang tua bisa membantu remaja untuk menjadi lebih baik, terutama dalam meningkatkan kemampuan berpikirnya.
Semoga membantu!

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Remaja Melalui Permainan (Game) Online

| on
Rabu, September 27, 2023
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Remaja


Tahap kognitif remaja tentu saja berbeda dengan anak-anak. Bukan hanya digunakan untuk berpikir, kemampuan kognitif remaja juga digunakan untuk melengkapi tahapan selanjutnya, yaitu bernalar. Dua aktifitas otak inilah yang membedakan perkembangan kognitif remaja dan anak-anak.

Berbeda dengan anak-anak, remaja memiliki kemampuan kognitif yang lebih kompleks. Otak tidak hanya digunakan untuk menemukan jawaban dari persoalan yang konkret, tapi lebih kompleks dan detail daripada itu. Untuk tahapan yang lebih lanjut, berkembangnya kemampuan kognitif remaja bisa membantu dirinya saat berteman dan menjalin hubungan dengan orang lain untuk masa depannya.


Meningkatkan Kemampuan Kognitif Remaja untuk Masa Depannya


Melihat betapa pentingnya peran kognitif bagi remaja, orang tua diharapkan mampu memfasilitasi sehingga kemampuan kognitif remaja bisa berkembang dengan baik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu meningkatkan kemampuan kognitif remaja.
  1. Menciptakan lingkungan yang sehat untuk membantu remaja bebas menyampaikan ide dan pemikirannya, tanpa merasa dihakimi, namun tetap dalam konteks pengawasan.
  2. Sering mengajak remaja berdiskusi untuk menemukan solusi dari masalah-masalah yang dialaminya, maupun masalah-masalah aktual yang terjadi di lingkungannya.
  3. Mengarahkan remaja untuk bisa mengambil keputusan yang matang, dengan mempertimbangkan segala kemungkinan dan akibat yang ditimbulkan.
  4. Membantu remaja mengenal dan memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukannya, sebagai bentuk pertanggungjawaban pribadi.
  5. Memperkenalkan remaja pada permainan-permainan yang mengasah kemampuan berpikirnya, sebagai bentuk refreshing.
  6. Mendorong remaja untuk berpikir dan merancang masa depannya, serta membantu remaja menentukan langkah-langkah efektif untuk mewujudkannya.

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Remaja Melalui Permainan 


Permainan Online Untuk Remaja

Mengenal berbagai jenis permainan ternyata memiliki banyak manfaat bagi remaja. Bermain tidak hanya membantu menyegarkan kembali otak dan emosi yang selalu digunakan setiap hari, tetapi juga membantu mengasah kemampuan kognitif remaja. Manfaat inilah yang seringkali luput disadari oleh para orang tua, dan oleh remaja itu sendiri.

Ada berbagai macam permainan baik secara offline maupun online untuk meningkatkan kemampuan kognitif remaja. Banyak permainan offline yang tidak hanya melibatkan fungsi otak saja, tapi juga fungsi tubuh secara keseluruhan, sehingga kemampuan motorik juga berpengaruh. Seperti permainan dalam ice breaking, permainan berkelompok, maupun permainan yang bersifat mengasah otak dan adventure.

Sedangkan permainan online akan lebih banyak ‘menguras otak’ karena remaja banyak diajak bermain permainan untuk memecahkan masalah, mencari solusi, berpikir kreatif, dan merancang strategi.


Meningkatkan Kemampuan Kognitif Remaja Melalui Permainan (Game) Online


Sebagai remaja jaman now, tentu saja sudah pasti mereka mengenal permainan (game) online yang banyak dimainkan oleh seusianya. Namun, sebagai orang tua jaman now, kita juga perlu tahu apakah permainan (game) online yang dimainkan oleh mereka aman atau tidak, bermanfaat untuk peningkatan kemampuan kognitif remaja atau tidak.

Dengan demikian, orang tua jaman now juga perlu tahu situs permainan (game) online terpercaya dan jenis-jenis permainannya. Ada beberapa permainan yang bisa dimainkan oleh remaja (juga oleh orang tua!), yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya.


Solitaire


Permainan Solitaire


Solitaire merupakan permainan yang dimainkan oleh satu pemain yang bisa dimainkan di komputer maupun ponsel, yang menggunakan 52 kartu standart. Tujuan permainan solitaire ini untuk menciptakan tumpukan kartu sesuai dengan jenisnya, yang dimulai dari kartu As sampai kartu King.

Terkadang, bermain solitaire ini membuat gemas karena tidak selalu remaja bisa menyelesaikan permainan ini dengan sukses. Tapi disitulah yang membuat menarik, karena remaja dipaksa untuk berpikir kartu mana yang harus dipindahkan supaya tumpukan kartu bisa terbentuk.



Farm Town Video Games


Farm Town Solitaire.org


Farm Town Video Games merupakan salah satu time management games yang melatih kecepatan berpikir, ketepatan pengambilan keputusan, dan melatih kedisiplinan dalam mengatur waktu.

Permainan (game) online ini bisa dimainkan di waktu senggangnya untuk membantu meningkatkan kemampuan kognitif remaja. Cara bermainnya sederhana, remaja hanya perlu menanam tumbuhan pangan dan memelihara hewan ternak, kemudian menjualnya dalam bentuk bahan mentah maupun bahan olah siap jadi. Terlihat mudah, namun diperlukan kecepatan bergerak dan berpikir supaya semua hasil panen bisa terjual dan target harian bisa terpenuhi.


Candy Fiesta


Candy Fiesta


Candy Fiesta merupakan online match 3 video games yang mengasyikkan. Selain menarik karena permainan ini penuh warna, permainan ini juga relatif mudah diselesaikan. Remaja hanya perlu menggunakan ketepatan dalam memilih strategi, karena ada batasan jumlah dalam memindahkan candy yang sama.

Cara bermainnya sederhana. Remaja hanya perlu memindahkan minimal tiga candy dengan warna yang sama sampai bisa mencapai skor yang sudah ditentukan untuk bisa naik ke level selanjutnya.


Manfaat Memelihara Hewan Peliharaan di Rumah

| on
Selasa, Juni 07, 2022
Sebenarnya, saya termasuk orang yang tidak pandai dan nggak mau susah-susah pelihara hewan di rumah. Selain karena tidak mau ribet, saya punya alergi debu dan bulu. Anak-anak beberapa kali merayu untuk memelihara kucing atau burung, tapi saya nggak mau karena takut kucing, dan tidak mau repot-repot membersihkan kandang burung.


Suami sering kali membujuk dengan memberi tahu manfaat memelihara hewan peliharaan di rumah. Tetapi saya tetap bergeming meskipun dia tiba-tiba membeli tiga akuarium untuk diisi berbagai jenis ikan. Yang heboh anak-anak, karena merasa mendapat sinyal boleh memelihara hewan peliharaan.

Hingga suatu hari, suami dan Arya menemukan seekor anak kucing berbulu oranye yang terjatuh di dalam selokan di depan rumah dan tidak bisa keluar sendiri. Karena kasihan, kucing ini ditolong dan dijaga sampai kondisinya dirasa baik-baik saja. Kemudian, yah, mengalir begitu saja. Akhirnya anak kucing ini menjadi peliharaan anak-anak dan mau tidak mau, saya mengijinkan. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana bahagianya dua anak itu.

Anak kucing ini diberi nama Orenji, nama yang tercetus tiba-tiba saja karena bulunya berwarna oranye. Memelihara Orenji tentu dengan syarat dong! Merekalah yang memberi makan, membersihkan kandang, dan mengajak Orenji bermain. Karena saya dan Arya punya alergi bulu, saya tidak mengijinkan Orenji tidur di dalam rumah dan naik-naik ke atas kasur.


Hingga Orenji besar, ternyata memang apa yang dikatakan suami saya tentang manfaat memelihara hewan peliharaan di rumah, semuanya benar. Ditambah ada beberapa manfaat juga untuk saya pribadi, diluar apa yang dikatakan suami saya.


Manfaat Memelihara Hewan Peliharaan di Rumah


Melatih Empati Anak dengan Memelihara Hewan di Rumah


Salah satu kriteria anak memiliki hubungan sosial yang baik adalah memiliki empati yang baik, yang tidak hanya pada sesama manusia tapi juga makhluk Allah yang lainnya. Dengan memelihara Orenji di rumah, anak-anak jadi lebih berempati dengan kondisi hewan peliharaannya.

Pernah suatu hari Orenji sakit, dan merekalah yang berinisiatif membawa ke dokter hewan dan paling semangat mendengar penjelasan dari dokter perihal sakitnya. Saat Orenji mulai tampak kotor, mereka juga yang mengusulkan untuk dibawa ke grooming. Atau ketika ada ikan yang mati, mereka juga yang ribut ke suami supaya jasadnya segera diambil dan tidak membuat ikan lain stres.



Memelihara Hewan Bisa Melatih Kedisiplinan Anak


Kedisiplinan memang harus dibiasakan sejak kecil. Sebenarnya, dengan memelihara hewan, anak-anak bisa dilatih kedisiplinannya melalui pemberian jadwal harian pemeliharaan. Contohnya, jadwal memberi makan, membersihkan kandang, memandikan, bahkan mengajak bermain.

Tampaknya sepele, tapi jika dilakukan secara terus-menerus, tanpa anak-anak sadari, akan membentuk kebiasan baik baru yang dilakukan setiap hari. Selain melatih kedisiplinan, memelihara hewan juga bisa untuk melatih tanggung jawab anak. Apalagi jika memelihara hewan dikarenakan keinginan mereka sendiri dan kita memberikan peraturan pemeliharaan supaya mereka tidak lalai dengan tugasnya.



Memelihara Hewan Bisa Membantu Mengurangi Ketakutan Pada Hewan


Ketakutan saya pada kucing mungkin tidak sebesar teman-teman yang benar-benar memiliki phobia. Tapi saya sering risih pada diri saya sendiri jika saya sudah mulai merinding, teriak atau beberapa kali kelepasan menangis kalau ada kucing yang mendekat. Bayang-bayang pernah dicakar kucing hitam besar saat masih kecil, membuat saya memilih menghindar jika berpapasan dengan kucing.

Suami saya pernah berkata ba/hwa salah satu cara supaya saya tidak takut kucing adalah dengan memeliharanya sendiri di rumah. Awalnya saya merasa denial bahwa cara ini tepat, wkwkw. Tapi ternyata, kata-kata suami saya itu terbukti setelah ada Orenji di rumah.

Awalnya, saat ada Orenji, saya suka marah-marah kalau dia mulai masuk ke zona nyaman saya yaitu kamar utama. Lama-lama, intensitas ngomel-ngomel saya berkurang dan saya jadi terbiasa ada Orenji berkeliaran di dalam rumah atau bermain bersama anak-anak. Dulu, saya suka tiba-tiba teriak kalau Orenji tiba-tiba mendekat ke saya. Tapi sekarang, saya sudah berani menyentuh badan Orenji dengan kaki meskipun belum berani menggunakan tangan.

Sekarang, saya juga memberi Orenji makan dan mengingatkan anak-anak kalau mereka lupa dengan jadwal hariannya, juga ikut gelisah saat Orenji tidak pulang ke rumah saat musim kawin. Sebuah perubahan besar dalam hidup saya juga sih sebenarnya. Saya bersyukur untuk itu.

Cara Membatasi Waktu Anak Untuk Bermain Game Online

| on
Selasa, Oktober 26, 2021
Cara Membatasi Waktu Anak Untuk Bermain Game Online – Untuk anak generasi Z dan generasi Alpha, sepertinya kesulitan untuk sejenak lepas dari handphone. Susah berhenti bermain game online adalah keluhan yang sering didengar oleh saya sebagai guru BK atau sebagai wali muridnya Arya, saat para orang tua bercerita tentang aktifitas anak dengan handphone di rumah.


5 Cara Mengajarkan Anak Menjadi Pemberani

| on
Kamis, Oktober 07, 2021
5 Cara Mengajarkan Anak Menjadi Pemberani - Seperti yang kita lihat, tantangan yang dihadapi oleh anak-anak generasi Alpha nantinya tidak semudah yang kita pikirkan. Sudah tidak bisa lagi dibandingkan dengan tantangan yang kita (sebagai orang tua) hadapi sekarang. Jamannya sudah berubah, tantangannya juga sudah berubah.

Saya pribadi melihat, tantangan mereka bukan lagi berhubungan dengan fisik, tapi lebih pada mental. Contohnya, semakin kompleksnya jenis bully, persaingan masuk dunia sekolah dan kerja, konflik sosial yang melibatkan teknologi, dan masih banyak lagi. Sehingga tantangan yang diberikan bukan lagi bersinggungan dengan kesehatan fisik, tapi lebih kompleks, yaitu kesehatan mental yang bisa berpengaruh besar pada kesehatan fisik.

Karakter generasi alpha

Tapi satu yang pasti, menjadi pemberani adalah salah satu karakter yang harus ditanamkan pada generasi Alpha jika ingin mereka berhasil menghadapi tantangan-tantangan dalam hidupnya. Hanya saja, untuk menjadi pribadi yang berani, mereka juga perlu diajak untuk melibatkan karakter lainnya, seperti kemandirian, mahir dalam penggunaan teknologi, dan kemahiran mengatur ambisi.

Kembali pada bagaimana mengajarkan anak menjadi pemberani nih. Ada beberapa cara untuk menanamkan sikap pemberani pada generasi Alpha, check this out, Bapak Ibu!


Hadapkan Anak Pada Tantangan


Sikap pemberani akan tampak pada diri anak saat orang-orang di sekitar dia memberikan sebuah tantangan yang harus dia pecahkan atau lalui. Namun, tidak serta-merta kita memberikan tantangan yang sama rata antara satu anak dengan anak yang lainnya. Karena kita harus melihat pula usia dan kemampuan mereka.

Ada beberapa hal yang menurut saya perlu diperhatikan saat memberikan tantangan pada anak, yaitu :
  • Memberi tantangan pada anak tetap memperhatikan usianya
  • Tingkat kesulitan sebuah tantangan melihat kemampuan anak, dan tidak dapat dibandingkan antara anak satu dengan lainnya
  • Beri tantangan yang menyenangkan dan tidak membuat anak jenuh
  • Beri motivasi pada anak sebelum memulai untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan oleh orang tua
  • Beri tantangan yang bervariasi sehingga kemampuan anak bisa semakin terasah

Melatih anak pemberani


Beri Pelukan dan Pujian Pada Anak


Untuk meningkatkan semangat anak dalam menyelesaikan tantangan yang sudah kita berikan, kita harus memberikan reward kepada anak. Mengapa? Karena pemberian reward akan membuat anak merasa dihargai atas usaha yang sudah dia lakukan. Selain itu, reward bisa sebagai penanda bahwa kita sebagai orang tua sangatlah sayang padanya.

Reward paling sederhana yang bisa diberikan kepada anak adalah pelukan dan pujian. Ada baiknya, kita membiasakan pada anak untuk tidak selalu diberi reward berupa materi. Mulailah dengan memberikan pelukan yang erat dan pujian yang bernilai positif, dibarengi dengan senyuman selepas anak menyelesaikan tantangan yang kita berikan.

Karakter anak


Beri Feedback Positif Pada Anak


Tidak hanya memberikan tantangan saja pada anak, kita sebagai orang tua haruslah memberikan feedback positif kepada mereka. Dengan memberikan feedback yang baik, akan terjadi recall kejadian apa saja yang mereka alami, sehingga kita dengan mudah bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat positif kepada mereka.

Selain itu, dengan adanya feedback yang baik, akan ada ruang diskusi yang menyenangkan antara orang tua dan anak. Diskusi yang sehat akan membentuk kemampuan menyampaikan pendapat dengan sopan pada diri anak.

Pemberian feedback positif ini, bisa dengan menanyakan proses penyelesaian tantangan serta sejauh mana progress yang sudah mereka selesaikan. Pancing terus mereka dengan kalimat tanya yang tidak ribet tapi mampu memancing anak untuk mau bercerita sedetail mungkin. Tentunya, jangan lupa dibarengi dengan ekspresi wajah yang ceria supaya kita tidak terlalu dianggap sebagai orang tua yang kepo dengan kegiatan anak.

Karakter Hoala & Koala


Tetap Memotivasi Anak Saat Gagal Menyelesaikan Sebuah Tantangan


Tidak semua anak bisa menyelesaikan semua tantangan yang diberikan oleh orang tuanya, meskipun tantangan yang diberikan oleh orang tuanya sudah melihat usia dan tingkat kemampuan anak. Beberapa anak akan mengalami kegagalan, dan beberapa anak akan mengalami kekecewaan karena merasa tidak berguna. Pada saat seperti ini, orang tua juga memiliki peran yang penting lho.

Tetap beri anak pelukan dan kalimat positif, bahwa dia sudah melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan. Dan sampaikan kepadanya, bahwa tidak apa-apa gagal menyelesaikan tantangan yang diberikan padanya. Tapi, juga motivasi anak untuk kembali bangkit menyelesaikan tantangan berikutnya dan bantu anak untuk memilih strategi yang tepat untuk menyelesaikan tantangan yang belum terselesaikan tersebut, atau untuk menyelesaikan tantangan selanjutnya.

Saat anak bisa melewati fase ini, tanpa mereka sadari, kita juga mengajarkan anak menjadi pemberani.


Hoala & Koala

Motivasi Anak dengan Tayangan Positif


Memberi motivasi pada anak, bisa juga dengan memberikan tayangan-tayangan yang bersifat positif dan memberikan dampak yang baik bagi tumbuh kembang anak. Berhubung generasi Alpha sangat dekat sekali dengan teknologi, kita sebagai orang tua bisa memanfaatkannya untuk tujuan mengajarkan anak menjadi pemberani. Salah satunya, adalah melalui lagu anak-anak.

Lagu anak yang ceria, kalimat yang mudah dicerna, serta tampilan grafis yang menarik, tentu akan sangat membantu anak untuk memunculkan motivasi internal mereka. Dengan bantuan YouTube, orang tua bisa memilih lagu-lagu apa saja yang cocok untuk ditonton dan didengarkan oleh anak. Salah satu channel YouTube yang menayangkan lagu-lagu anak yang saya rekomendasikan adalah Hoala & Koala.

Ada lebih dari 45 lagu anak yang bisa ditonton oleh anak dengan tetap didampingi oleh orang tua. Selain banyaknya lagu yang ditawarkan oleh Hoala & Koala, ada juga beberapa karakter yang bisa mengajak anak-anak kita untuk ikut bernyanyi, seperti tokoh Hoala, Koala, Ayah, Ibu, Miss Jeruk, dan beberapa karakter lainnya. Dengan begitu, anak akan semangat ikut bernyanyi karena karaternya ada banyak dan variatif.

Lagu Hoala dan Koala


Saya juga memberi tahu channel Hoala & Koala ini ke Fatin dan Arya. Meskipun usia Arya sudah 9 tahun, tapi dia antusias melihat video-video yang ada di channel ini. Alhamdulillah, kedua anak saya ini belum terpapar lagu-lagu kekinian yang sering wira-wiri di media sosial atau YouTube. Jadi saat saya memberikan tontonan yang sesuai dengan umur mereka, mereka masih antusian menonton. Beberapa lagu anak di channel Hoala & Koala yang bisa membantu pembetukan karakter anak menjadi lebih berani adalah Terus Belajar, Naik Delman, Lagu Anak Kuman Hoala Koala, dan Kembali Bersekolah. Selain lagu-lagu ini, ada banyak lagu lain yang bisa menjadi pilihan orang tua untuk membentuk karakter lain generasi Alpha.

Memberi Permainan Montessori untuk Mengisi Waktu Liburan Anak

| on
Minggu, Juli 11, 2021

Metode Montessori

Meskipun generasi sekarang ini sangat susah dipisahkan dari gadget, sebagai orang tua ada baiknya kita selalu cari cara untuk memberikan mereka sejenak jeda untuk beraktifitas tanpa screen time. Karena melakukan aktifitas yang memutar otak, menggerakkan badan, dan menggunakan seluruh panca indra, akan memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak kita.

Apakah mudah? Tentu tidak mudah.

Karena memang tampilan game, acara, dan video yang ada di layar televisi maupun ponsel itu sebenarnya menarik sekali untuk dilihat dan selalu membuat penasaran. Bahkan untuk kedua anak saya, Arya dan Fatin. Fatin yang baru berusia lima tahun saja, sudah mulai belajar merayu kalau dia ingin menghabiskan waktu dengan televisi atau ponsel.

Perhatikan 3 Hal Berikut Saat Menyiapkan Kamar Tidur Untuk Anak

| on
Sabtu, Desember 05, 2020
Kamar Tidur Anak


Beberapa hari yang lalu, Fatin, anak kedua saya yang berusia empat tahun, menanyakan perihal keinginannya untuk punya kamar sendiri. Sepertinya, dia ingin memiliki kamar sendiri karena melihat Arya yang bebas meletakkan apapun di kamarnya.

Arya yang usianya sudah sembilan tahun, memang sejak usia tujuh tahun sudah menempati kamarnya sendiri. Tidur di kamar berukuran 3x3 meter dan kasur berukuran 160x120 cm, Alhamdulillah dia merasa nyaman karena dia bebas meletakkan mainan kesayangan dia di dalam lemari. Ditambah lagi, masih banyak space kosong yang bisa dia pakai untuk bermain dengan adik dan sepupu-sepupunya.

Fatin iri. Tapi bagi saya tidak masalah. Karena saya dan suami sudah menduga kalau momen ini akan datang. Hanya saja, kami tidak menduga datangnya secepat ini, dikala usia Fatin masih empat tahun.

Karena Fatin sudah bertanya perihal kepemilikan kamar sendiri, saya dan suami jadi menimang-nimang apakah perlu diberi kamar sendiri secepat itu? Dan andaikan direalisaikan, apa saja yang akan kami pertimbangkan saat memberi kamar sendiri untuk Fatin?

Setelah membaca beberapa sumber dan bertukar pikiran dengan beberapa teman yang memiliki anak dengan usia lebih besar daripada Arya dan Fatin, akhirnya saya dan suami menimbang beberapa hal yang perlu dipikirkan saat akan memberi kamar sendiri untuk anak-anak:


Perhatikan Usia Masing-Masing Anak


Ada beberapa acuan saat mempersiapkan anak untuk tidur di kamar yang terpisah dengan orang tua. Usia anak adalah salah satu yang berhubungan dengan kesiapan anak untuk berpisah dengan orang tua.

Dalam tumbuh kembang anak, kehadiran orang tua itu penting. Tetapi, orang tua juga harus mempersiapkan anak untuk berpisah dengan orang tua. Karena ke depannya, anak akan menjalankan kehidupannya sendiri sebagai bentuk kemandirian.

Kemandirian Anak

Salah satu cara untuk melatih kemandirian sejak dini adalah melatih anak untuk tidur di kamar yang terpisah dengan orang tua. Namun, tidak serta merta anak dilepas begitu saja untuk tidur sendiri, tapi melalui beberapa proses yang tentunya akan berbeda antara satu anak dengan anak yang lain.

Arya saja, yang usianya sudah sembilan tahun, tidak serta merta siap untuk tidur sendiri. Sebelum tidur, dia minta ditemani dulu sampai dia terlelap. Sebenarnya, momen seperti ini adalah salah satu cara supaya bonding kami lebih kuat, karena sering kali kami bercerita dulu sebelum tidur dan saya menyisipkan beberapa nasehat atau cerita.

Tapi melihat usia dia yang sekarang sudah semakin besar, saya dan suami lagi-lagi menyusun strategi supaya dia benar-benar siap untuk tidur di kamarnya sendiri dengan proses yang lebih sempurna dan tanpa baper berkepanjangan.

Sedangkan untuk Fatin, kami masih belum menyusun strategi apa-apa. Selain kamarnya belum siap, kami juga belajar dari proses ‘tidur sendiri’ yang Arya alami. Intinya, kami masih mencari cara supaya Fatin betul-betul siap menjalani proses ‘perpisahan’ ini.


Pisahkan Kamar Anak Laki dan Perempuan


Sebagai orang tua, memisahkan kamar anak laki-laki dan perempuan harus dipikirkan baik-baik. Ada beberapa alasan mengapa orang tua memberikan kamar yang berbeda untuk anak-anaknya yang berbeda jenis kelamin, yaitu:
  • Setiap anak membutuhkan ruang privasi sendiri-sendiri
  • Melatih anak untuk hidup mandiri
  • Menghindarkan anak dari kejadian yang bersifat agresif dalam hal seksualitas 

Beri Anak Kebebasan Menyampaikan Keinginan


Meskipun kamar untuk anak kita yang menyediakan, ada baiknya orang tua mendengarkan keinginan anak untuk ‘mengisi’ kamarnya. Ada beberapa hal yang akan dipelajari anak saat menyampaikan pendapatnya, yaitu:
  • Anak berlatih untuk menyampaikan ide dan pendapatnya dengan cara yang baik
  • Anak berlatih untuk menggambarkan secara lisan apa saja keinginan dan imajinasinya 
  • Anak belajar bernegosiasi dengan orang tua tentang apakah keinginannya itu dipenuhi atau tidak 
  • Anak belajar menerima penolakan andaikan orang tua tidak menyetujui keinginannya 

Perhatikan Kebersihan dan Kesehatan Saat Mendesain Kamar


Supaya anak semangat menjalani proses pindah ke kamarnya sendiri, orang tua juga perlu memikirkan desain yang menarik untuk kamar anak. Biasanya, desain kamar anak laki-laki dan perempuan itu berbeda. Anak perempuan cenderung suka warna-warna yang cerah, sedangkan anak laki-laki cenderung menyukai warna-warna yang lebih gelap.

Salah satu pendukung kesukaan anak dalam menata kamarnya adalah cat tembok. Karena nantinya si anak akan banyak menghabiskan waktu di kamarnya sendiri, orang tua perlu memilih cat tembok yang aman untuk anak.

Untuk rencana mengecat ulang tembok kamar Arya yang sudah mulai memudar warnanya, juga mengecat kamar Fatin jika nanti dia benar-benar mulai dilatih untuk tidur sendiri, saya dan suami memilih cat tembok Avian Brand dengan Produk Cat Seri Disney.

Avian Seri Disney


Avian Brand Produk Cat Seri Disney


Mengetahui kalau Avian Brand mengeluarkan #ProdukCatDisney, malah membuat saya bersemangat karena memikirkan bagaimana nantinya anak-anak akan ikutan semangat karena cat tembok yang nantinya akan dipakai, mengeluarkan seri Disney.

Karena mereka berdua suka sekali dengan karakter-karakter dan cerita-cerita dari Disney!

Saat mencari tahu perihal cat yang cocok untuk anak, saya tertarik dengan Produk Cat seri Disney ini karena menggambarkan banyak hal baik dalam produknya. Yang mana, hal baik ini ternyata bisa mendukung kesehatan dan kreatifitas anak.


Keunggulan Produk Cat Seri Disney dari Avian Brand


Keunggulan yang saya lihat dari Produk Cat Seri Disney dari Avian Brand adalah produk ini berusaha memberikan perlindungan maksimal pada anak dan bayi, karena berusaha menghadirkan produk yang aman bagi mereka. 

Produk Cat Seri Disney


Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh produk ini adalah:
  • Memiliki warna-warna yang menarik dan cocok dengan selera anak-anak
  • Semua produk Cat Seri Disney merupakan produk yang ramah lingkungan 
  • Aman digunakan oleh keluarga di rumah karena tidak mengandung zat berbahaya ( tanpa merkuri, formaldehyde) 
  • Kadar VOC (Volatile Organic Compound) yang sangat rendah 
  • Seluruh produk Cat Seri Disney memiliki sertifikat Green Label Singapore 

Varian Produk Cat Seri Disney dari Avian Brand


Untuk terus menjaga kesehatan dan mendukung kreatifitas anak, Produk Cat Seri Disney memiliki beberapa varian yang bisa dipilih saat mendesain kamar anak. Apa saja varian dan keunggulannya? Check this out, Parents

Cat Tembok Interior Avitex 4Kids

Cat Tembok Interior Avitex 4Kids

Varian dari Avian Brand ini, memiliki 170 warna yang bisa dipilih oleh orang tua saat ingin menghadirkan suasana yang cerah, ceria serta menyenangkan di dalam kamar anak.

Yang membuat saya tertarik untuk nanti menggunakan varian ini adalah, cat interior ini dilengkapi dengan formula anti bakteri, anti jamur, anti lumut dan mampu menutup ketidaksempurnaan saat proses mengecat dimulai. Keunggulan ini membuat saya tenang karena tetap menjaga kamar anak supaya tetap bersih dan sehat. 

Cat Tembok Interior Everglo Kids Care

Cat Tembok Interior Everglo Kids Care

Yang membuat saya tertarik dengan varian ini adalah anak diijinkan berkreasi sebanyak mungkin karena cat tembok ini mudah dibersihkan. Ketika anak-anak kita mencoret-coret tembok, orang tua akan dengan mudah menghapus coretannya sehingga bisa dipergunakan lagi oleh anak-anak kita saat berkreasi.

Rencana saya dan suami, saya akan memilih beberapa warna dari 888 warna yang tersedia, kemudian mengaplikasikannya di salah satu sisi tembok, dan menjadikan sisi itu sebagai ‘area kreatif anak’. Dan anak-anak dipersilahkan berkreasi sebebas mungkin di area kreatif itu, tanpa mencoret sisi tembok yang lain. 
Cat Efek Spesial HomeDeco Glow In The Dark

Cat Efek Spesial HomeDeco Glow In The Dark

Melatih anak tidur sendiri tapi si anak masih takut dengan gelap? Oh, tenang saja. Varian dari Avian Brand ini akan membantu anak mengatasi ketakutan akan kegelapan, karena cat berbahan dasar air ini bisa berpendar dalam gelap. Menarik bukan seri #CatGlowInTheDark ini?

Orang tua bisa memilih karakter kesukaan anak yang tersedia dalam bentuk stensil yang bisa diundur di website Avian Brand. Dengan begitu, anak jadi terlatih berani dalam gelap dan proses untuk tidur di kamar sendiri jadi lebih mudah. 
Cat Efek Spesial Home Deco Magnetic

Cat Efek Spesial Home Deco Magnetic

Anak-anak saya suka berkreasi dengan kertas lalu menempelnya di kulkas, karena selama ini saya dan suami tidak memberikan area khusus untuk menempelkan kreasi mereka. Saat membaca keunggulan dari Cat Efek Spesial Home Deco Magnetic ini, saya jadi merasa bahagia karena cat ini bisa membantu anak-anak untuk tetap bebas berkreasi dan memajang karyanya tanpa mengganggu kerapian ruangan yang lain.

Dengan mengaplikasikan #CatMagnetic sebanyak 3-4 layer, magnet akan bisa menempel dengan baik di tembok. Setelah kering, bisa digunakan sebagai salah satu ‘area kreatif anak’ untuk memajang hasil karya mereka. Menghadirkan #KeajaibanDisetiapRuangan anak, tidak lagi menjadi hal yang sulit bukan? 
Cat Spesial Efek HomeDeco Glitz

Cat Spesial Efek HomeDeco Glitz

Ingin membuat anak lebih betah lagi di kamar? Varian Cat Spesial Efek HomeDeco Glitz bisa membantu orang tua untuk membuat anak jadi mudah melalui proses tidur di kamarnya sendiri.

Ada dua warna #CatGlitter, yaitu glod dan silver, yang bisa memberikan kesan mewah dan menarik karena tercampur dengan glitter yang menawan. Meskipun begitu, orang tua tidak perlu merasa khawatir dengan kesehatan anak saat menggunakan cat glitter ini, karena varian ini bebas dari timbal dan merkuri, tahan lama serta ramah lingkungan.

Manfaat Susu Bubuk untuk Membantu Anak Lebih Tinggi, Tangguh dan Tanggap

| on
Sabtu, November 28, 2020
Manfaat Minum Susu

Sejak beberapa tahun belakangan ini, pemerintah Indonesia sedang gencar sekali mengedukasi rakyatnya tentang stunting serta dampaknya pada kehidupan anak. Beberapa kali hadir dalam pertemuan-pertemuan yang membahas tentang tumbuh kembang anak, saya sendiri mengambil kesimpulan bahwa stunting adalah kondisi dimana anak mengalami kekurangan gizi yang sudah dialami sejak masa pertumbuhan awal, yaitu sejak dia masih ada di dalam kandungan

Saya sendiri memahami teori ini. Itulah mengapa, saya memperhatikan sekali asupan makanan dan minuman yang saya konsumsi. Memang beberapa kali luput karena beberapa alasan, tapi tidak sampai berlebihan. Alhamdulillah, Arya dan Fatin lahir dalam kondisi sehat. 

4 Konsep Mengajarkan Keuangan Yang Sehat Pada Anak

| on
Minggu, Oktober 25, 2020

Bagaimana sih mengajarkan konsep keuangan yang sehat kepada anak?

Ini juga PR buat saya sama suami, karena Arya dan Fatin sudah mengerti fungsi uang itu apa. Menurut mereka, uang itu dipakai untuk berbelanja. See, benar kan? Iyalah, memang fungsi uang kan itu. 

Tapi apakah hanya berhenti di situ saja penanaman konsep tentang uang? Oh, tentu tidak. Mereka harus paham, dibalik fungsi uang yang berguna untuk transaksi jual beli, uang juga perlu digunakan secara bijak sehingga nanti bisa berguna untuk masa depan mereka. 

Nah, konsep kebergunaan ini sedikit tricky untuk diajarkan ke anak-anak. Iya dong, kita saja yang sudah dewasa ini belum sepenuhnya mengerti bagaimana menggunakan uang dengan benar (toyor diri sendiri yang masih suka kebablasan kalau ada diskon bertebaran di e-commerce). Itulah mengapa, mengajarkan konsep keuangan yang sehat ke anak itu tidak semudah menggesek ATM saat ada diskon. 

5 Manfaat Bermain Board Game Untuk Anak

| on
Kamis, Agustus 20, 2020

Tidak sedikit wali murid mengeluhkan anak-anaknya banyak menghabiskan waktu di depan gadget. Yang banyak dikeluhkan adalah berkurangnya waktu belajar dan interaksi dengan keluarga jadi tidak lagi seinten ketika mereka masih belum mengenal gadget.

Sebagai guru Bimbingan dan Konseling, saya mengerti betul kekhawatiran para wali murid. Karena saya pun juga berada pada fase ini. Siswa saya adalah generasi Z, sedangkan anak saya adalah generasi Alpha. Dan dua generasi ini sangat akrab dengan gadget sejak kecil. 

Tapi saya dan suami tidak mau menjadi orang tua yang mengeluhkan aktifitas bermain gadget anak kami kepada orang lain. Itulah kenapa, kami mengatur waktu bermain gadget mereka. Salah satunya adalah mengenalkan board game sejak dini. 

Cara Membantu Remaja Saat Mereka Mengalami Masalah

| on
Minggu, Agustus 09, 2020

Banyak dari kita mencari informasi cara mengasuh anak yang beranjak remaja yang baik itu bagaimana. Tapi seperti yang kita tahu selama ini, tidak ada ilmu parenting yang pasti. Semua try and error. Setiap keluarga pasti berbeda penerapan, reaksi dan hasilnya. Karena penerapannya, pada manusia, bukan mesin. Makhluk yang memiliki emosi dan perasaan yang kompleks. 

Selama bertahun-tahun menjadi guru Bimbingan dan Konseling di jenjang SMP, tentunya saya juga bersentuhan dengan remaja. Sekadar sharing saja yuk, bagaimana sih cara menghadapi remaja terutama ketika mereka memiliki masalah-masalah yang nantinya bisa mengganggu aktifitas belajarnya. Saya berbagi informasi ini, melihat dari sudut pandang sebagai guru Bimbingan dan Konseling. 

Drama Korea Itaewon Class: Gantunglah Cita-Citamu Setinggi Langit!

| on
Senin, April 13, 2020
Itaewon Class Poster - foto: JTBC

Konon, makin besar mimpimu, makin besar kau tumbuh

Kalimat ini adalah salah satu dialog di dalam drama Korea terbaru di tahun 2020, Itaewon Class. Sebuah kalimat motivasi dari lead female yang sempat saya catat di note Huawei P9 Lite.

Drama yang menarik perhatian, karena sejak episode awal sudah menggambarkan tentang kerasnya kehidupan, yang kemudian tema ini dikembangkan ke banyak cerita di episode-episode selanjutnya. Kali ini, sengaja saya ingin menceritakan poin-poin apa saja yang saya tangkap selama menyelesaikan 16 episode drama yang diambil dari cerita webtoon dengan judul yang sama.

Review kali ini akan banyak mengandung spoiler. Kalau penasaran apa yang bakal saya ulas, silakan lanjut. Tapi kalau kalian nggak suka spoiler, stop sampai di sini ya!

Custom Post Signature

Custom Post  Signature