Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

[Keuangan] Tetap Gunakan Akal Sehat Saat Sale dan Diskon Merajalela

| on
Kamis, Juni 22, 2017
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, akan banyak flayer atau baliho yang menyebutkan toko ini sedang diskon sekian persen, atau toko sana sedang sale up to berapa persen. Siapa sih yang nggak tertarik? Kalau sudah mendekati hari raya Idul Fitri begini, nggak hanya perempuan saja lho yang kalap mata. Para laki juga pasti akan tertarik. 

Pikir kita, kalau kita membeli barang-barang yang sedang sale, maka kita akan bisa menghemat pengeluaran untuk Hari Raya Idul Fitri nanti dan mengalihkan kelebihan dananya itu untuk memberikan amplop kepada sanak saudara atau memberi buah tangan saat mudik. Tapi nggak sepenuhnya betul ya, karena belanja saat ada sale atau diskon itu harus tetap menggunakan akal sehat.

Karena kalau nggak pakai akal sehat, boro-boro menghemat, yang ada malah tekor dan kita makin menggila belanjanya. Toko situ jarang sekali memberi sale, tiba-tiba ada diskon dan sale besar-besar. Kalap deh, mikirnya karena jarang ada sale jadinya diterobos saja pembatas keuangannya. Haha, yang ada mah, kartu debit malah dipakai terus karena uang cash yang kita bawa sudah habis (setelah dijatah belanja hanya sebanyak uang yang ada di dompet saja).

Itulah kenapa, sedari awal saya sudah mengatakan untuk selalu menggunakan akal sehat saat melihat tulisan sale besar-besar di pinggir jalan atau di dalam mall. Cara mengatur keuangannya bagaimana sih? Simak yuk.


1. Berbelanja jauh sebelum hari raya Idul Fitri

Saya lebih suka belanja itu jauh-jauh hari sebelum hari raya karena beberapa alasan. Meskipun nggak dipungkiri sih, sale dan diskon yang ada di toko-toko dan mall itu menggoda sekali. Belum lagi, kalau kebetulan saya dan keluarga saya sedang butuh barang-barang itu. Mengingat ada beberapa alasan, saya sekarang lebih suka belanja jauh-jauh hari sebelum hari raya Idul Fitri. Alasannya adalah :

a. Nggak bejubel. Iya, saya bawa dua anak yang masih kecil. Saya nggak bakal bisa konsentrasi berburu sale dan memilah barang ini itu karena mata terbagi ke dua arah, ke arah anak-anak dan ke arah produk yang kena sale. Sudahlah, yang pasti ujung-ujungnya adalah lebih memberatkan ke anak dan meninggalkan sale.

Dan tahu tidak sih, bejubelnya orang-orang yang berburu sale itu juga mempengaruhi psikologi seseorang lho. Saking inginnya mendapatkan sale, seringkali pelanggan melupakan dua hal. Butuh tidaknya dia akan barang yang sedang sale, dan juga pelanggan seringkali kelupakan untuk mengecek barang yang akan dibeli karena berebut dengan orang lain.

b. Diskon tapi sudah di-mark up. Iya?? Ada lho yang seperti ini. Dan saya sudah menemui beberapa toko kecil dan toko besar melakukannya. Jadi, hati-hati ya sebelum membeli dan usahakan untuk memperhatikan harganya dahulu.

c. Ibadah nggak terganggu. Sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan ini, sudah banyak yang tahu, bahwa malam-malam itu adalah malam-malam penuh berkah, penuh ampunan dan penuh dengan hal-hal baik. Mengingat pentingnya sepuluh malam terakhir ni, lebih enak berbelanja jauh sebelum mendekati hari raya Idul Fitri. 



2. Jangan kalap

Usahakan, sebelum membeli barang incaran yang sedang sale, kita perlu tahu juga harga normal dari barang itu tadi. Kenapa? Supaya itu tadi, kita sebagai pelanggan ini tidak merasa kecewa setelah dikemudian hari, ternyata barangnya sale nggak banyak. Tetaplah berpegang teguh pada prinsip kebutuhan. Jangan sampai, mentang-mentang diskon, semua barang dibayarkan ke kasir semua.


3. Jangan salah menghitung sale dan diskon

Termasuk jangan salah mengetahui barang mana saja yang sedang sale, dan barang mana saja yang mendapat mega sale atau juga, barang mana saja yang sedang tidak sale.

Ketika menghitung sale dan diskon, telitilah dan hitunglah dengan benar. Kalau perlu, gunakan aplikasi kalkulator yang ada di ponsel. Jangan juga terkecoh dengan jumlah sale dan diskon yang terpampang besar. Misalnya begini: barang A sedang diskon 20% + 30%. Cermatlah menghitung bahwa potongan harga yang kita dapatkan bukanlah 50% tapi pemotongan 20% di awal, kemudian hasilnya itu tadi dipotong lagi 30%.


4. Telitilah saat berbelanja

Ceritanya, Bapak saya pernah membeli jeruk dengan harga murah dan dikemas di tas kecil. Awalnya bangga karena mendapatkan harga murah. Tapi ketika dibuka di rumah, ternyata ada beberapa bagian jeruk yang sudah terlalu matang dan hampir busuk.

Ketika ada sale, usahakan tetap meneliti dulu barang yang akan kita beli. Kalau baju, ada lubangnya nggak? Kalau buah, mendekati busuk tidak? Kalau barang kebutuhan rumah, apa ada cacat produksi tidak? Yang paling sulit sekali melakukan ini adalah ketika ada midnight sale, yang mana biasanya pada midnight sale ini harga barang dipotong up to 90%. 

.
.
Demikian tips untuk berhati-hati saat membeli barang sale. Tetaplah berpegang teguh pada prinsip bahwa kita akan membeli barang-barang yang memang sedang dibutuhkan saja. Malah, sebisa mungkin bawalah catatan supaya kita masih memiliki kontrol atas hasrat berbelanja.

Ada cerita menarik seputar mendapatkan barang yang sedang sale? Tulis di kolom komentar ya.
2 komentar on "[Keuangan] Tetap Gunakan Akal Sehat Saat Sale dan Diskon Merajalela"
  1. iya nih belanja pas sale emang harus hati2.. apalagi mkanan.. beneran ada yang udah mepet expired. kalo baju kadang ada yang cacat..

    BalasHapus
  2. Itu poin nomer 3 aku banget Mbaaa, suka kalap duluan, nggak cermat ngitung diskon. Giliran di kasir, ZONK. Huhuu, cedih cekali rasanyaaa T_T

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature