Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

Piknik Tipis-Tipis Menikmati Layanan Bintang Empat di Klub Bunga Butik Resort, Batu

| on
Selasa, Desember 20, 2016

Setiap tahun, biasanya pabrik tempat bapak kerja selalu adakan rekreasi karyawan beserta keluarga. Asyiknya, grupnya Bapak ini selalu pilih lokasi yang beda ketimbang grup-grup lainnya. Dua tahun yang lalu, kami berwisata ke gunung Bromo. Sekeluarga kami ikut, ramai-ramai, karena kebetulan jadwal kami sedang off semua. Kesempatan, daripada ntar mau berangkat sendiri tapi masih mikir-mikir ulang jadwal off kerjaan. Bisa-bisa malah nggak jadi berangkat. Tahun lalu, grupnya Bapak ini berwisata ke pantai di sekitaran kota Jember. Tapi kami memilih untuk tidak ikut. Selain karena saya hamil, Bapak juga berkonsentrasi untuk persiapan menjelang pensiun.

Akhir tahun lalu, Bapak pensiun. Tapi, karena hubungan baik dengan rekan kerja, akhir tahun ini Bapak diundang untuk ikut rekreasi karyawan beserta keluarga di Malang. Diundang itu artinya bukan dibayari tapi kami membayar sendiri biaya rekreasinya. Dipikir-pikir, setelah banyak kejadian di awal tahun ini yang menguras energi kami sekeluarga, Bapak memutuskan untuk ikut. Hitung-hitung refreshing meskipun rekreasinya hanya di Malang, di mana tahun ini kami terlalu sering ke kota ini untuk mengurus beberapa urusan dengan keluarga besar. Sebenarnya, di awal ikut rekreasi ini, karena kami tertarik dengan lokasi menginapnya. Klub Bunga Butik Resort di Batu. Tertarik karena penasaran dengan reputasi hotel yang katanya sudah mendapatkan bintang empat ini. 

Kami sekeluarga tidak bersama naik bis milik pabrik tetapi memilih untuk naik mobil pribadi karena ketika jadwal keberangkatan bis yang bersamaan dengan kegiatan open school di sekolah Arya dan dia tampil di panggung, sedangkan adik saya baru pulang dari kerja shift malam. Minus suami yang harus selesaikan urusan kerjaan, kami berangkat dari Gresik jam 11. Perjalanan sih relatif lancar meskipun sedikit macet dan harus berhenti di Alfamart di daerah Singosari, Malang, karena kami harus bergantian buang air kecil. 

Lobi yang syuka banget nget nget :D

Tiba di Klub Bunga Butik Resort pukul 3 sore, kami disambut dengan rintik hujan yang nggak terlalu deras. Sesampainya di depan pintu hotel, datang pegawai hotel yang menawarkan untuk membawakan barang bawaan kami. Ngga nolak sih sebenarnya karena seperti saya yang kali ini traveling ngga sama suami, perlu juga dibawakan tas besar berisi barang-barang saya, Arya dan Fatin. Tapi karena menunggu Bapak yang sedang parkirkan mobil, jadi kami meminta waktu pada pegawai itu. Dengan sopannya, dia berkata kalau sudah siap menuju ke kamar, bisa hubungi dia kembali. Sayangnya sih, kami ngga sempat memanfaatkan keramahan pegawai tadi karena salah satu panitia rekreasi menyambut kami untuk memberikan kunci kamar, membawakan tas besar saya sambil mengantar kami menuju kamar masing-masing.

Saya, Bapak, Ibu, Arya dan Fatin kebetulan diberi kamar di lantai satu, sedangkan adik dan istrinya, diberi kamar di lantai empat. Kamar yang kami sewa ini, habiskan kocek sebesar 1,4 juta, sudah termasuk: breakfast, lunch dan dinner untuk dua orang dengan masing-masing sekali makan, serta tiket masuk ke family hall karaoke untuk dua orang. Enaknya rekreasi beserta rombongan itu, pas makan ngga lagi harus tunjukkan tiket makannya. Tinggal bilang aja rombongan dari mana, kemudian bisa langsung makan di area yang sudah disiapkan. Jadinya ya, seperti saya dan Arya yang termasuk peserta susupan ini, bisa ikut-ikut menikmati makan secara free.

Soal makan Arya, saya ngga khawatir karena dia makannya udah ikut menu orang dewasa. Bagaimana dengan Fatin? Sehari sebelumnya, saya buatkan bubur MPASI handmade yang ketika dalam perjalanan saya simpan di coolerbag yang dilengkapi dengan cooler pack supaya tetap dingin. Sesampainya di Klub Bunga Butik Resort, saya tinggal hubungi pegawai di tea lounge untuk menghangatkan bubur.


Kembali ke kamar hotel. Bednya ukuran king dengan dua nakas di kedua sisinya. Dilengkapi dengan televisi, kulkas kecil, meja panjang yang di atasnya ada cermin besar, serta dua kursi, kamar ini terasa begitu ramai dan sesak. Hu’um, bagi saya pribadi, kamarnya kurang luas. Terasnya juga nggak terlalu lebar dan sayangnya terkena tempias air hujan yang bikin kami jadi malas untuk duduk-duduk di teras. Pun juga kamar mandinya. Ngga terlalu luas meskipun hanya ada meja toiletries, WC duduk, dan area mandi dengan shower berpintu kaca. Meskipun memang sih, ngga butuh luas-luas banget untuk sekadar mandi atau rias, tapi kan kalau luas malah lebih asyik patut-patutkan diri di depan cermin. 

Menjelang petang, eh, Arya malah minta berenang setelah dia tahu ada kolam renang yang bisa dilihat dari area tea lounge. Kolam renangnya bertingkat gitu (apa sih istilahnya?). Kolam bagian atas dangkal, diperuntukkan untuk anak-anak. Sedangkan kolam di bawahnya adalah kolam untuk orang dewasa. Lalu, ada juga kolam renang dengan air hangat dan khusus untuk spa. Tapi karena badan yang mager banget alias males gerak banget, saya minta Arya berenangnya ditemani om sama tantenya saja. Saya maunya leyeh-leyeh di kamar setelah mandi dan suapin Fatin makan sore.


Kami, makan malam agak kemalaman, karena keasyikan ngerumpi sambil bercerita tentang kegiatan open school Arya pagi itu. Biasalah, namanya anak, butuh diberi apresiasi lebih kalau dia sudah berani tampil di depan umum. Kemudian, ponsel Bapak berdering dan orang yang menelpon mengabarkan kalau makan malamnya sudah siap, yang kemudian akan lanjut nonton bareng piala AFF, Indonesia vs Vietnam, di tea lounge. Sebenarnya, belum lapar betul karena ketika berhenti di perjalanan berangkat tadi, sempat makan bakso. Tapi, mendadak ingat kalau sebagai ibu menyusui, harus segera makan lagi sebelum lapar benar buat isi tandon. Jadi ya, kemon lah keluar kamar buat makan *alasan kamu aja ah, Busui*

Area makan, dibagi menjadi dua tempat. Lantai bawah adalah area makan untuk tamu rombongan, sedangkan lantai atas sepertinya untuk tamu khusus karena penataan ruangannya lebih mewah dan elegan. Area makan untuk tamu rombongan pakai sistem bufet alias all you can eat, yang mana kita bisa makan menu utama, salad, buah dan dessert. Dan makanannya juara! Menu utamanya enak-enak, dessert dan saladnya pun enak. Puas banget pokoknya.


Esoknya, bangun pagi buta karena Fatin setengah empat pagi sudah towel-towel muka saya. Alamak, padahal sayanya belum puas tidur, eh, dianya sudah ngajak main. Ya sudahlah, mata diganjal dengan seduhan kopi sachet yang disediakan oleh Klub Bunga Resort Butik. Karena sayanya bosen juga di kamar melulu, inginnya lihat pemandangan yang dari kamar atas, pastinya bangus banget karena langsung kelihatan posisi matahari waktu terbit. Bergegas deh ke kamar adik buat ketok-ketok pintu sambil alasan ambil mukena yang dipinjam semalam. Ahay. Beneran, duh, bagus banget view dari kamar di lantai empat. Kelihatan banget pas matahari terbit kemudian semuanya kelihatan berkilau karena embun *tsaaahhh. Mana aksesnya mudah pula kalau ingin ke lantai atas. Nggak perlu gempor buat naik tangga, ada dua lift berdampingan yang siap antarkan kita ke lantai berapapun.

Karena kemarin nggak nganterin Arya berenang, setelah saya mandi, langsung bergegas ke kolam renang. Inginnya sih ikutan renang, sekalian Fatin diajarin cemplung-cemplung gitu di kolam air hangatnya. Tapi karena lagi datang bulan, batallah rencana berenangnya. Sesampainya di kolam, saya lihat Fatin nggak nangis di gendongan tantenya meskipun dia belum mandi, saya sempatkan untuk berkeliling sendirian.

Ternyata, Klub Bunga ini luas banget. Di bagian belakang hotel, ada halaman rumput yang luas, yang terbagi menjadi dua area. Area yang lokasinya naik ke atas, memang dikhususkan untuk taman hias karena ada banyak tumbuhan hijau yang dipangkas dan dibentuk berbagai macam hewan. Sedangkan area yang kedua, yang lokasinya agak ke bawah, berupa lapangan luas dengan rumput yang dipotong rapi. Ketika saya berkeliling, di lapangan luas itu dipakai untuk kegiatan outbond fakultas kedokteran salah satu universitas swasta di Malang. 

Uniknya, di dalam pondok itu, hanya kursi dan meja yang memang untuk santai-santai. Resort, belakangya tuh 

Lalu, di sekeliling lapangan luas itu tadi, yang sebelah kanan ternyata jajaran kamar hotel tempat saya dan keluarga menginap. Sedangkan yang sebelah kiri, deretan resort yang sepertinya nyaman sekali karena lebih privacy. Menariknya, untuk menuju ke masing-masing resort itu, kita diharuskan melewati sebuah jembatan kecil dengan kolam ikan di bawahnya. Malah, salah satu kolam, di tengahnya dibuat sebuah tenpat khusus untuk seekor angsa yang suaranya ramai sekali. 

Puas jelajahi bagian atas Klub Bunga, saya menuju kolam renang. Maunya langsung meluncur ke sana tapi karena melihat ada sebuah gedung besar di dekat kolam renang, saya urungkan menuju kolam renang. Ternyata, gedung besar yang tertutup itu adalah indoor sport area. Di sana bisa berolahraga tanpa takut kehujanan karena memang Batu sedari saya datang, sudah hujan melulu. Karena sudah agak siang dan saya ingat kalau belum menghangatkan buburnya Fatin yang dari tadi saya bawa kemana-mana, saya luruskan niat mampir sebentar ke tea lounge untuk menghangatkan bubur kemudian berkumpul dengan keluarga di pinggir kolam renang.




Tapi niat hanyalah niat karena dalam perjalanan ke kolam renang dan kembali dari indoor sport area, saya melihat ada sebuah papan catur ukuran raksasa yang mana pionnya hanya bisa dipindahkan dengan mengangkatnya pelan-pelan. Iyes.. spot asyik lagi buat foto-foto. Tapi apalah daya, saya sendirian jadi saya nggak bisa bergaya di sana karena nggak ada yang fotoin. Mungkin lain kali, harus sedia tripod kemana-mana buat ambil foto on the spot. 

Pagi itu, ceria sekali. Mungkin karena teriakan anak-anak kecil yang riang karena saling siram-siraman air kolam. Ah, anak kecil, sebegitu mudahnya hidup mereka, karena nggak ada yang namanya gengsi. Saya dan keluarga, santai-santai sejenak di pinggir kolam, duduk-duduk di bangku-bangku panjang khusus untuk berjemur sambil menunggu waktu sarapan tiba. Sesekali juga meneriaki Arya yang sedang berenang kalau tingkahnya mulai membahayakan diri.

Berenang dan sarapan tidak membutuhkan waktu lama, karena sebenarnya kami semua sudah siap. Tinggal mengantarkan Arya berbilas diri dan mandi kemudian segera ke ruang makan untuk menyantap sarapan yang enak. Benar deh, makanan di Klub Bunga ini juara sekali. Kami nggak dikecewakan soal makanan dan pelayanan di ruang makannya.

Sambil menunggu waktu check out yang masih 4 jam lagi, saya sama Arya keliling-keliling hotel. Penasaran saja, ada sebuah jembatan kecil yang saya lewati tadi saat menuju ke lapangan. Ternyata, jembatan itu adalah penghubung antara gedung utama dengan area bersantai. Dari gedung utama, akan melewati jembatan kecil dengan banyak lukisan-lukisan cat minyak yang tergantung di sepanjang tembok. Area untuk santai-santai ini terbagi tiga ruang dengan pembatasnya itu terbuat dari kaca, sehingga kesannya adalah luas. Area yang pertama adalah area barmain yang sepi banget. Arya dan Fatin, saat saya ajak ke sini, bebas banget ke sana-ke mari untuk pindah dari mainan satu ke mainan yang lain. 

Perpustakaan yang bikin betah :)


Area kedua adalah perpustakaan. Betul banget, ada perpustakaan di dalam hotel, yang mana bagus banget interiornya. Bakalan betah baca lama-lama di sana. Tapi karena Arya kadung lihat ada komedi putar di lantai bawah, saya jadi ngga bisa lanjut baca-baca dan hanya bisa memotret ruangannya. Di lantai bawah, ternyata cukup lebar. Ada bilyard, komedi putar, papan tenis meja dan karambol. Sesukanya deh main di sini, lha gimana nggak, gratis. 

Menginap di Klub Bunga Batik Resort hanya untuk semalam saja, rasanya masih kurang lho. Butuh setidaknya dua hari kalau ingin mengeksplorasi lokasi dan fasilitasnya. Lokasi yang luas, fasilitas yang lengkap, bisa bikin betah berlama-lama di sini. Atau ingin menjauh dari kebisingan kota atau menyendiri untuk selesaikan proyek pibadi? Klub Bunda Batik Resort ini bisa jadi bahan pertimbangan. Ditambah lagi, lokasi hotel yang tidak jauh dari lokasi-lokasi wisata yang ada di Batu dan tempat pembelian oleh-oleh. Jika ingin ke Batu, masukkan Klub Bunga Batik Resort dalam list hotel pilihan Anda.
8 komentar on "Piknik Tipis-Tipis Menikmati Layanan Bintang Empat di Klub Bunga Butik Resort, Batu"
  1. Ternyata dalamnya gini ya,sering lihat plangnya kl naik bis ke Jombang. Nuansa hotelnya kayak rumah ya,asik..

    BalasHapus
  2. Wah cocok utk stacation ini. Semoga bisa stacation kesana (berdoa yuk...bos kita ngajak kesana hehehe... atau kalo nggak ya bos e bojoku)

    BalasHapus
  3. Asik tempatnya ya mba.. Luas banget.. Keren lg punya perpus juga.. :)

    BalasHapus
  4. wah, dengan harga segitu sebenarnya worth it juga sih mbak. enak ada banyak yang bisa dinikmati disana.

    eh btw mbak kalau mau nembak keyword, coba deh url nya diganti, kan url tulisan ini adalah http://www.mamaarkananta.com/2016/12/piknik-tipis-tipis-menikmati-layanan.html , di edit aja linknya, dengan memasukkan nama resort ini. jadi nanti ketika orang2 nyari resor bunga di google punya mbak bisa muncul. iya sih, google ngedetect judul postingan, tulisan postingan, n link postingan.

    semoga mbak udah melek SEO ya . salam kenal :D

    BalasHapus
  5. Dulu kantorku mau mengadakan meeting tahunan di Klub Bunga ini Mba, tapi gagal karena gunung slamet ya kalo g salah siaga 1. Akhirnya batal padahal sudah H-2. :(

    Kalau ke Malang mau coba liat-liat harganya ah, siapa tau bisa nginep disini

    BalasHapus
  6. ada perpustakaannya juga ya mbak, keceeeee, suka suka suka

    BalasHapus
  7. Suami saya yang pernah nginep di sini. Trus dia bilang bagus. Dan saya cuma mupeng denger ceritanya hehehe

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature