Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

Herborist Body Lotion yang Mengandung Zaitun untuk Melembabkan Kulit

| on
Selasa, Desember 25, 2018
herborist-body-lotion-zaitun-melembabkan-kulit-1
Sama nggak sih kalian dengan saya, yang jengkel banget dengan kulit kaki yang keringnya ampun-ampunan? Kalau saya, jengkel banget. Apalagi ketika lihat tumit kaki ini mulai pecah-pecah. Awalnya hanya sedikit, saya biarkan saja. Lama-lama kok makin melebar dan makin bikin nggak nyaman.

Target Blogging di Tahun 2019 [Day 30]

| on
Rabu, Desember 19, 2018
Menulis blog sebenarnya mudah. Yang sulit itu adalah konsisten untuk mau menulis. Itu yang selalu saya bilang ke siswa saya ketika mereka meminta saya khusus untuk mengajari mereka caranya ngeblog atau ketika saya memberikan materi di kelas yang berhubungan dengan bakat, minat dan kemampuan.

Hadiah 100 Juta Untuk Apa? [Day 29]

| on
Selasa, Desember 18, 2018
Saat saya masih SMA dulu, ada seorang guru baru dari Bali dan jadi orang yang paling dicari oleh para siswa perempuan. Bukan karena parasnya yang ganteng (dia sudah menikah dan sudah punya satu anak laki-laki), tapi karena dia katanya bisa 'meramal' masa depan hanya dari melihat tulisan tangan.

5 Situs Belanja Online yang Aman Beserta Tips Belanja Online [Day 28]

| on
Senin, Desember 17, 2018

Di tempat kerja, saya dikenal sebagai salah satu penyuka belanja online. Sebenarnya, kalau di bilang suka sih, ya nggak suka-suka amat karena saya masih waras kok kalau belanja. Masih memikirkan belanja yang penting-penting saja. Tapi karena memang apa-apa yang saya inginkan itu kadang ngga ada di Gresik, jadinya ya ... belanja online jadi pilihan.

Kebahagian Sederhana Menjadi Seorang Guru Bimbingan Konseling [Day 27]

| on
Minggu, Desember 16, 2018

Dalam artikel sebelumnya, saya mengatakan lebih memilih pekerjaan utama saya adalah seorang guru. Meskipun saya mendapatkan sumber penghasilan lainnya dari blog dan media sosial, tapi menjadi seorang guru itu masih memiliki tantangan tersendiri bagi saya. Cerita lengkapnya ada di artikel ini ya, please click. Hihi.

Kenapa tantangan? Apakah seberat itu tanggung jawab seorang guru?

Ketika awal-awal saya terjun di pekerjaan ini, saya ngga tahu harus memulai dari mana. Karena teori menjadi guru hanya saya dapatkan selama satu tahun saja, ketika saya mengambil program Akta IV di tempat saya kuliah. Itu pun pikiran saya harus terbagi dengan tugas-tugas dan skripsi psikologi di semester tujuh dan delapan.

Tapi sebuah catatan kecil di meja kerja sangat membantu saya menentukan tujuan saya mengajar, serta bagaimana saya harus mengambil langkah-langkah saat berhadapan dengan siswa. Catatan kecil ini peninggalan salah satu guru di kantor saya yang dia pindah karena ikut suaminya kerja di Bekasi (tapi kalian tahu, dua tahun yang lalu dia kembali ke Gresik dan kerja lagi di tempat saya mengajar. Haha).

"Menjadi seorang guru adalah pekerjaan mulia karena mengajarkan setiap orang untuk menjadi orang penting"

Karena semua orang berhak menjadi orang penting dalam fase kahidupannya. Baik kelak penting hanya untuk dirinya sendiri, atau penting bagi orang lain. Tapi saya yakin kok, setiap orang pasti penting bagi orang lain. Karena Tuhan menciptakan manusia untuk bermanfaat bagi yang lainnya. Sedangkan salah satu tugas guru adalah mengawal dan membimbing siswa supaya menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang penting dan kelak bisa bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.


Mungkin banyak keluhan yang didengar di masyarakat tentang susahnya menjadi guru jaman sekarang. Sebenarnya ngga susah-susah amat sih, kalau kita mau mengajari mereka dengan kita menjadi teman mereka. Posisikan mereka sebagai seorang teman, karena teman itu adalah posisi paling aman untuk mereka mau membuka hati pada gurunya.

Lalu, posisikan pola pikir kita sesuai usia siswa yang kita hadapi. Supaya kita mudah menerka problem yang sedang mereka hadapi dan membantu mencari jalan keluar sesuai usianya. Kalau mengajar anak SD, ya posisikan diri berpola pikir anak SD. Remaja juga gitu, posisikan pola pikir kita seperti remaja jaman sekarang. Pelajari perubahan yang terjadi, pelajari tren yang lagi booming, pelajari keinginan siswa jaman sekarang, dan masih banyak lagi.

Adakah hal yang membahagiakan sebagai seorang guru? Lha, banyak banget. Itulah kenapa saya masih keukeuh mempertahankan pekerjaan ini sebagai pekerjaan utama saya. Ada beberapa kebahagiaan sederhana saat saya menjadi guru BK bagi siswa SMP.


1. Saat mereka mau datang sendiri mencari saya untuk menceritakan masalah yang sedang mereka hadapi.

Mengubah pandangan masyarakat terhadap stigma bahwa guru BK itu menakutkan, itu susah sekali. Kami harus lebih menambah porsi senyum, kami harus menurunkan ribuan kilo menuju suara rendah, menahan ribuan dorongan supaya ngga lekas marah di depan para siswa.

Ketika siswa datang sendiri mencari kami untuk menceritakan masalah yang sedang mereka hadapi, itu artinya semua usaha kami di atas tadi memberi perubahan besar pada stigma masyarakat, terutama pada pelakunya sendiri yaitu para siswa. Dan kalau mereka mencari kami sendiri, artinya mereka sudah bisa terbuka pada orang dewasa yang mereka percaya.


2. Saat siswa saya mau mendengarkan materi yang saya sampaikan, dengan memberi argumen yang sesuai dengan isi materi.

Kalau ini artinya apa? Artinya mereka mendengarkan, artinya mereka menyimak. Bahkan ketika tidak di kelas. Misalnya seperti beberapa waktu yang lalu saat mereka berpapasan dengan saya di hall sekolah. Bertanya ini itu karena suatu masalah, dan mereka bisa menarik kesimpulan yang ujung-ujungnya sesuai dengan materi yang pernah saya sampaikan.


3. Ketika siswa saya chatting menceritakan tentang keberhasilan yang baru dia dapatkan.

Keberhasilan itu juga perlu diceritakan ke orang lain bukan? Dengan begitu, kita bisa mengadakan perayaan kecil-kecilan meskipun itu hanya virtual lewat pesan online. Saya bahagia, ketika suatu hari seorang siswa saya tiba-tiba mengirim DM via IG, bercerita kalau nilai raportnya lebih bagus daripada sebelumnya. Ah, bahagianya karena dia mau berbagi kebahagiaan dengan gurunya, disaat dia dikelilingi banyak teman-teman baik.


4. Mengetahui bahwa siswa saya memiliki minat di bidang tertentu dan mau menekuninya

Salah satu materi BK adalah membimbing siswa untuk mengetahui minatnya masing-masing. Tapi salah satu tugas guru BK adalah memotivasi siswa untuk mengembangkan minat yang sudah mereka tekuni, sejauh minat itu bernilai positif untuk mereka. Ketika ada beberapa siswa yang bercerita kalau mereka sedang menekuni ini atau itu, saya merasakan ada kelegaan karena bahagia. Artinya mereka memiliki waktu luang yang nggak terbuang sia-sia. Artinya mereka sudah mengetahui apa saja yang dia suka dan bagaimana cara mengembangkannya sesuai kondisi dirinya sehari-hari.

Dan saya mau saja kok mendukung mereka untuk terus melaju supaya kemampuan mereka terus terasah. Mau bantu share foto yang mereka lombakan? Ayo ajah. Mau subscribe dan like Youtube channel mereka? Kemon ajah. Mau koreksi tulisan fiksi mereka? Nggak masalah.


5. Para alumni nggak lupa buat berkunjung ke sekolah lamanya.

Saat sudah seumur saya begini, saya bisa membandingkan, saat kapan saya benar-benar memiliki banyak kenangan menyenangkan di bangku sekolah. Itu memotivasi saya untuk mau berkunjung ke sekolah saya yang lama, untuk menggali kembali euforia saat saya sekolah dulu, menggali kenangan-kenangan lama yang mungkin tidak saya prioritaskan.

Saat para siswa saya yang sudah alumni datang berkunjung dan menghampiri gurunya, ada rasa takjub dalam diri saya. Perasaan bahagia dimana ternyata kami para gurunya itu menjadi kenangan yang baik bagi mereka, menjadi bagian dalam memori-memori kehidupannya, juga menjadi orang-orang yang ikut andil dalam keberhasilannya.

5 Produk Kecantikan Rekomendasi Ria Rochma [Day 26]

| on
Sabtu, Desember 15, 2018
Ketika saya tidak terlalu memperhatikan penampilan (dalam artian males-malesan pakai make up), suatu sore mama mertua saya beri saya saran untuk setidaknya pakai bedak ketika lagi nungguin anak-anak main di depan rumah. 

Saya hanya senyum saja ketika itu. Bukannya saya nggak pakai bedak, tapi memang karena wajah saya yang gampang berkeringat membuat bedak yang saya pakai cepat luntur. Lagi pula, mau temani anak main di depan rumah saja, masa iya mau pakai make up lengkap atau bedak yang tebal? Ogah saja. 

Belajar Memodifikasi Perilaku Anak dari Almarhum Bapak [Day 25]

| on
Jumat, Desember 14, 2018
Sepertinya, saya akan bercerita tentang almarhum Bapak lagi. Kali ini, mari menggali tentang kenangan masa kecil dengan beliau. Akan ada banyak jika saya mau menceritakan semuanya, tapi saya akan ambil kenangan-kenangan di mana bapak memberikan banyak trik-trik sederhana dalam mengasuh saya. Mungkin bisa saya contoh ke anak-anak saya nantinya? Kita lihat saja.

Kenapa Saya Nggak Baper Ketika Keinginan Saya Belum Dikabulkan Oleh Tuhan? [Day 24]

| on
Kamis, Desember 13, 2018
Katanya, Tuhan itu tidak mengabulkan apa yang kita inginkan, tapi apa yang kita butuhkan. Hanya saja, kadang kita sebagai manusia ngga sabar ketika keinginan kita nggak segera terpenuhi. Isinya menggerutu saja, kenapa kok ngga bisa segera punya ini, atau ngga bisa segera ke sana, atau ngga bisa segera jadi begini.

Lebih mengerutu lagi, ketika segala planning yang sudah kita buat, ternyata proses dan hasilnya nggak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Padahal, harapannya adalah, ketika gagal di planning A, maka secepatnya beralih ke planning B supaya ngga lama-lama terpuruk dan keinginan kita bisa segera kita dapatkan.

Penyesalan Ini Mengajarkan Saya Bagaimana Berkomunikasi Efektif Pada Keluarga [Day 23]

| on
Rabu, Desember 12, 2018
Berbicara tentang apa yang saya sesali sekarang, sebenarnya ada banyak. Dikata dikasih pilihan untuk hidup lagi, saya ingin memperbaiki banyak kesalahan di masa lalu. Tapi Tuhan tidak memberikan pilihan ini bukan? Itulah mengapa ada istilah ‘Nasi Sudah Menjadi Bubur’. Penyesalah itu selalu di akhir.

Lalu ada quote begini, ‘Ketika Kehilangan, Kau Akan Mengerti Arti Memiliki’. Quote ini ada benarnya dalam salah satu frame kehidupan saya. Oke, saya auto mewek dulu. Karena saya menulis ini, sebenarnya karena ingin berbagi tentang penyesalan yang mungkin tidak sanggup saya ceritakan langsung karena belum-belum saya sudah nangis duluan.

Sementara Ini, Saya Memang Tidak Bertujuan Menjadi Full Time Blogger Kok [Day 22]

| on
Selasa, Desember 11, 2018
Pernah suatu hari ketika saya mengeluh capek karena kerjaan di sekolah ke suami, dia tanya, “Kenapa sih nggak full jadi blogger saja?”

Saat itu, saya jawab sekenanya saja, karena males ya lagi capek terus ngasih jawaban yang agak panjang (karena kan saya harus memberikan argumen yang masuk akal). Lalu, beberapa hari yang lalu saat saya balas beberapa email untuk laporan fee beberapa campaign dan cerita ke dia kalau saya ikut one day one post-nya Blogger Perempuan Network, dia kembali tanya, “Kalau misalnya jadi blogger saja, gimana?”

Ajarkan Anak-Anak Bereskan Mainannya Sendiri [Day 21]

| on
Senin, Desember 10, 2018
Seperti postingan saya sebelumnya, supaya saya ngga stres ketika libur, saya delegasikan sebagian pekerjaan rumah ke orang lain. Setiap hari kerja dan pulang langsung urus anak, hari libur jadi seperti hari istimewa. Tapi saya ngga mau lah, hari libur yang istimewa itu malah kepotong sama pekerjaan rumah yang memakan banyak waktu. Ya sudah, delegasikan saja pekerjaan harian ke orang lain.

Kegiatan Di rumah Saat Ibu Pekerja Libur [Day 20]

| on
Senin, Desember 10, 2018
Sebagai ibu pekerja yang setiap hari berjibaku dengan kerjaan kantor, dapat libur itu suatu keistimewaan tersendiri. Meskipun toh itu hanya hari Minggu misalnya. Ada kelegaan gitulah karena pikiran bisa sebentar ajah terbebas dari tugas-tugas kantor.

Hm, kalau seperti itu, artinya kalau nggak libur tetep ajah mikir kerjaan dong? Iya benar. Ngga bisa lah sepenuhnya nggak mikirin kerjaan ketika di rumah, atau pas udah di kantor nggak mikirin soal tugas di rumah. Kalau berdasar teori nih, harusnya nggak boleh punya ritme seperti itu. Ngga baik buat ketentraman hati karena kitanya jadi nggak bisa totalitas sama pekerjaan yang sedang kita hadapi.

Masukkan 10 Lagu Easy Listening Milik EXO Ini ke Dalam Playlist Kalian [Day 19]

| on
Senin, Desember 10, 2018

Saya ingat, saat masih SMP dulu, saya dan teman-teman (yang gadis terutama) selalu berburu majalah remaja. Kenapa dibilang berebut? Karena ketika itu, kios koran dan majalan di Gresik nggak banyak. Sedangkan penggemar majalah remaja ini jumlahnya wassalam banyaknya. Bisa dibayangkan gimana sensasi berebutnya bukan? Apalagi nih, kalau majalah itu ada poster artis atau penyanyi idola dan sedang diulas di dalam majalah. Seolah berlomba buat temukan harta karun di tengah hutan, berebut dan menyusun strategi biar bisa dapatkan majalah itu paling awal. 

Ketika itu Backstreet Boys berjaya menduduki berbagai chart di berbagai negara. Lima laki ganteng ini benar-benar menarik perhatian. Itu tahun 90-an ya, masa di mana buat dengerin lagu mereka itu harus puas hanya sebatas dengerin lewat radio dan kaset rekaman.

Beda jaman, beda teknologi. Beda pula idolanya.

Ucapan Terima Kasih untukmu, Ria [Day 18]

| on
Sabtu, Desember 08, 2018
Surat ini teruntuk dirimu sendiri, Ri.

Kelak, bacalah kembali surat ini dengan hati penuh ketenangan, dengan kerendahan hati, dengan pikiran yang tenang.

5 Hal yang Ingin Saya Lakukan di Tahun 2019 [Day 17]

| on
Jumat, Desember 07, 2018
Nggak terasa ya, udah tinggal setengah bulan lagi, kita udah nggak bertemu 2018 lagi. Sesiap apakah kita menghadapi 2019? Saya sendiri, sudah siap buat ketemu 2019 karena saya ingin melakukan banyak hal yang saya rasa kurang optimal di tahun 2018.

Menunda Datangnya Kerutan di Wajah dengan Rangkaian skin Care dari Oxyglow

| on
Rabu, Desember 05, 2018
Sering kali saya dengar kalimat ‘Life begins at 30’ saat saya masih usia 20-an. Saya pikir, ah, orang-orang ini terlalu melebih-lebihkan soal rentang usia ini. Karena ya, nggak ada bedanya saja saya pikir, orang hidup ya tinggal jalani saja. 

Ternyata setelah memasuki usia 30 dan kian hari mendekati usia 40 tahun, ada banyak hal-hal yang dulu saya anggap akan baik-baik saja, ternyata butuh perencanaan yang kuat sejak awal supaya bisa tetap stabil. Tentang keuangan pribadi dan keluarga, masa depan anak-anak, pencapaian prestasi diri, keteguhan diri dalam beribadah, juga perkara kesehatan tubuh. 

Salah satu kesehatan tubuh yang menjadi perhatian saya setelah usia 30 tahun ini terlewati adalah masalah kesehatan kulit wajah. Ya kali kita ini wajah nggak berubah seperti wajahnya mbak Song Hye Kyo, yang dari jaman dia main drama sama Rain sampai sekarang main sama Park Bogum tetep ajah kecantikannya tiada tara. Saya selalu membuat bisikan dalam hati, bahwa saya bukan Song Hye Kyo dan saya sendirilah yang harus menjaga kesehatan kulit saya. Termasuk saya sendiri yang harus mengenal jenis kulit saya apa dan masalah kulit apa yang sedang saya alami. 

Berkunjung ke 5 Blog Ini Nggak Ada Ruginya Lho [Day 16]

| on
Rabu, Desember 05, 2018


Kalau disuruh nge-list alamat blog buat lost blogwalking, jujur nih saya ngga bisa sebutkan siapa-siapa yang paling ingin saya kasih tahu. Kenapa? Karena saya jarang blogwalking sekarang. Nulis ya nulis, share ya share, tapi kalau blogwalking, huhuhu.. susah cari waktunya. Maafkan, terutama buat teman-teman yang sudah blogwalking ke tulisan saya tapi sayanya belum berkunjung balik.

Tapi, untuk kali ini saja deh, saya mau kasih tau 5 blog yang patut kalian kunjungi karena blog mereka memang menarik banget. Siapa saja?


1. ewafebri.com
Blog ini saya temukan ketika ada post di facebook group punya Blogger Perempuan dan dia komen di situ. Yang langsung jadi perhatian adalah dia selalu menggunakan main image dengan karakter dia sendiri, warna pink terang dan konsisten pakai image itu-itu ajah. Palingan cuma jenis font ajah yang diubah.

Penasaran lah, apalagi ada satu blogger yang sampai mengulas instagram dan isi blognya juga. Pas ublek-ublek blognya, ternyata memang isi blognya bagus lho.

Tau bullet journal ngga? Kalau di Indonesia, dikenal dengan sebutan bujo. Saya sudah tau sih bentuk bullet journal itu seperti apa. Karena pas jaman saya latihan bikin book binding, saya juga tahu bentuk bullet journal itu macamnya banyak. Dan sepertinya seru banget ya bikin bullet journal sendiri.

Lewat blog ini, kalian akan diajak untuk tau apa itu bullet journal, jenisnya apa aja, cara bikinnya gimana serta alat apa saja yang dipakai. Seru kok, mampir yuk.


2. hildaikka.com
Rasanya lama ngga ketemu sama pemilik blog ini sejak dia menikah dan pindah ke Surabaya. Pemiliknya adalah Hilda Ikka, yang terkenal sekali sama gingsulnya. Haha. Selain kami sama-sama gabung di komunitas Ning Bloger Surabaya, kami kenal juga karena kami sama-sama berasal dari kota Gresik.

Blognya Ikka ini isinya sama cerewetnya kaya pemiliknya. Kalau pengen tahu Ikka orangnya seperti apa, silakan baca sampai tuntas blog ini aja. Blog ini apa adanya, seolah ngga ada yang ditutup-tutupi. Ulasan-ulasan Ikka (terutama soal skin care yang dia pakai) jujur apa adanya.


3. beyourselfwoman.com
Saya sudah follow blog ini sejak dulu banget. Pemiliknya, mbak Lusi, dulu adalah salah satu admin di sebuah komunitas blogger. Lalu kenapa saya pilih blognya mbak Lusi ini?

Karena blog ini konsisten bahas tentang kerajinan tangan menjahit. Mulai dari awal banget lho mbak Lusi ini mengenalkan kemampuan menjahitnya ke para pembaca blognya. Sampai sekarang, udah ahli tinggal werrrr ajah pas bikin sesuatu.

Barang-barang di rumah dia nih, disulap jadi lebih eye catchy dengan kemampuan menjahitnya ini. Ngga hanya itu, dia juga ngasih tutorialnya supaya kita bisa coba sendiri di rumah.


4. liannyhendrawati.com
Ingin bikin sesuatu buat cemilan pas lagi liburan di rumah? Jalan-jalan ajah ke blognya mbak Lianny ini. Dia ngasih banyak resep makanan yang gampang banget dibuatnya. Resepnya mudah, bahasanya gampang dimengerti, bahannya gampang dicari. Ah Ria, kaya gampang-gampang ajah. Lha wong kamunya ga pernah bikin. Wkwkwkw..

Saya sudah pernah ketemu mbak Lianny, hm, sekitar 2 tahun yang lalu kalau ngga salah. Orangnya ramah dan effort-nya tinggi banget karena mau jauh-jauh datang dari Jember ke Surabaya untuk cari ilmu blogging. Tapi effort dia ini, ditunjukkan ke dalam keseriusan dia menulis di blognya.


5. haloterong.com
Blog punya Nahla ini juga, sudah saya follow dari lama banget. Dia hampir sama dengan Ikka, tulisan-tulisan dia 'berani' meskipun dia tahu mungkin para pembacanya bakal menghujat dia saking terus-terangnya dia atas pemikiran yang dia pegang. Tapi saya suka sama sikap 'njeplak'-nya karena selain dia mengutarakan apa adanya yang ada dipikiran dia, tapi dia punya dasar yang kuat sehingga ngga hanya sekedar omong doang.

Terus, bayangkan orang yang kaya gini, nulis tentang konten kecantikan. Asik ajah jadinya ulasannya. Jujur, menarik, tapi bisa lho jadi bahan rujukan kalian kalau mau ceri make up.
.
.
Demikian ya Manteman daftar blog buat kalian kalau bingung mau blog walking ke mana.

Ayo Tingkatkan Kualitas Diri dengan Follow Akun-Akun Instagram Ini [Day 15]

| on
Selasa, Desember 04, 2018
Masih ingat di postingan saya yang cerita kalau saya lagi kasih edukasi ke siswa-siswa saya tentang bermedia sosial yang cerdas tuh seperti apa? Kalau belum tau, baca dulu artikelnya di sini ya.

Kalau di artikel itu, saya kasih contoh tipsnya ada tiga. Padahal masih banyak sebenarnya, tapi karena batasan waktu buat nulis panjang, sementara itu aja dulu. Dan bersambung ke tulisan saya yang ini sepertinya.

Bicara Soal Zodiak. Cocok atau Tidak? [Day 14]

| on
Selasa, Desember 04, 2018
Kalau bicara soal zodiak, sepertinya saya akan bicara soal gaya hidupnya anak 90an. Yang seusia saya, paling kan masih inget ya reaksi kita dulu sama yang namanya zodiak itu gimana.

Beberapa Negara yang Masuk Bucket List [Day 13]

| on
Senin, Desember 03, 2018
Apakah pembaca blog saya ini punya list ingin berkunjung kemana gitu yang belum terpenuhi? Toss dulu dong kalau punya. Saya ini tipe-tipe orang yang suka berkunjung ke daerah pegunungan, meskipun saya punya alergi dingin. Karena saya ingin menantang diri saya sendiri seberapa kuat saya menghadapi alergi tanpa harus menyusahkan orang lain. Karena selama ini, kalau alergi saya kumat, saya banyak dibantu oleh orang-orang di sekitar saya. Tapi saya juga suka main-main ke daerah pantai, apalagi kalau pantainya seolah private gitu. Hahaha, tapi ya susah ya jaman sekarang cari pantai yang private karena orang-orang apa-apa udah gampang upload di media sosial. Ada tempat oke sedikit, upload, dan ramailah tempat itu.

Hidup Sehat ala Ria Rochma [Day 12]

| on
Sabtu, Desember 01, 2018
Saya pernah sedikit menyinggung gaya hidup sehat di artikel ini sebelumnya. Ajaran dari orang tua saya, yang sampai saat ini masih terus saya usahakan. Yaitu selalu berusaha memasak makanan untuk anak-anak saya.

Sebenarnya ajaran sederhana, tapi susah sekali lho bagi saya buat melakukannya secara konsisten. Satu, saya nggak bisa masak. Please deh, memasak itu pekerjaan rumah tangga yang paling sulit, disusul kemudian dengan menyetrika baju. Memasak itu harus konsisten feel-nya, nggak boleh berubah mood dan ragu. Yang kedua, memasak itu habiskan banyak waktu. Karena saya nggak terbiasa memasak, jadinya ya, lama kali saya di dapur hanya untuk bikin soto ayam.

Custom Post Signature

Custom Post  Signature