Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

Pengalaman Mendapatkan Vaksin Covid-19 untuk Guru dan Tenaga Pendidik

| on
Kamis, Juni 24, 2021
Vaksin Covid-19

Entah sampai kapan pandemi ini akan berakhir.

Tapi sebagai manusia, tidak bisa hanya berpangku tangan dan berdoa. Supaya terhindar dari virus yang sudah mewabah selama setahun lebih ini, kita perlu melakukan hal lain yang bisa membantu kita supaya kesehatan kita lebih terjaga.

Selain tetap melaksanakan 5M dengan disiplin (eh, sekarang kabarnya sudah menjadi 6M, ditambah hindari makan-makan bersama di luar), melaksanakan vaksinasi perlu juga dilakukan.

Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan vaksin covid-19 lengkap. Dan di blogpost kali ini, saya ceritakan proses pemberian vaksin covid-19 pertama dan kedua jenis Sinovac, serta mau kasih tahu ke kalian bagaimana reaksi tubuh saya setelah mendapatkan vaksin pertama dan kedua.

Here we go!!!



Pengalaman Vaksinasi Covid-19


Pendataan Peserta Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama untuk Guru dan Tenaga Pendidik dari Pihak Sekolah


Rencana awalnya, saya mau ikut vaksinasi Gotong Royong yang disediakan di perusahaan tempat suami saya kerja. Foto KK dan KTP kami berdua sudah masuk di bagian pemberkasan perusahaan. Tapi, kapan pelaksanaannya, belum ada kabar lanjutan.

Pendataan peserta vaksin
 
Hingga pada suatu siang di akhir bulan Maret, grup Whatsapp tempat saya mengajar memberikan penawaran siapa saja yang siap menerima vaksin dari pemerintah pada tanggal 1 April 2021. Slot hanya diberikan untuk dua belas guru saja. Kebetulan, saya dan suami ketika itu masih WFH, jadi mudah untuk melakukan diskusi.

Kami sepakat, ketika ada penawaran lebih cepat dibandingkan vaksinasi Gotong Royong, kami akan ambil itu. Apalagi mengingat rencana pemerintah untuk mulai memberlakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM) di lingkungan sekolah setelah lebaran. Dengan hati mantap, Bismillah, saya daftar sebagai penerima vaksin untuk tanggal 1 April 2021 itu.


Proses Vaksinasi Covid-19 Pertama dan Kedua dari Pemerintah untuk Guru dan Tenaga Pendidik


Pengambilan Nomer Antrian untuk Peserta Vaksinasi Covid-19

Dengan berbekal surat pengantar dari sekolah dan foto kopi KTP, saya beserta sebelas guru yang lainnya berangkat pagi-pagi sekali ke puskesmas yang ditunjuk pemerintah untuk pelaksanaan vaksinasi ini, yaitu Puskesmas Industri. Jadwal pelaksanaan vaksin untuk rombongan sekolah kami adalah pukul 08.00.

Jam pelaksanaan untuk vaksinasi pertama dan kedua sama ya!

Proses vaksin covid-19
Menggunakan nomer antrian supaya tetap tertib
 
Meskipun lokasi puskesmasnya tidak terlalu jauh dari sekolah tempat saya mengajar (bahkan bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki), kami semua memutuskan untuk langsung ke lokasi tanpa mampir dulu ke sekolah untuk absen. Meskipun sudah ada jadwalnya, tetap saja antisipasi kami lakukan karena takut berbenturan dengan peserta vaksin covid-19 dari masyarakat umum.

Dan benar, sampai di sana antrian peserta vaksin sudah banyak. Saat vaksinasi yang pertama, selain dari rombongan sekolah saya, ada beberapa rombongan dari sekolah lain, ditambah dengan beberapa lansia dan beberapa warga Gresik yang berencana menyeberang ke pulau Bawean. Saat vaksinasi yang kedua, rombongan kami bebarengan dengan jadwal vaksinasi untuk lansia yang baru mendapatkan vaksin tahap pertama.

Sambil menunggu dimulainya vaksinasi pertama, saya memilih duduk sedikit agak jauh dari ruang area vaksinasi. Tapi sebelumnya, saya sudah menyerahkan foto kopi KTP dan mendapatkan nomer antrian. Jadi tinggal menunggu pemanggilan giliran saja.

Meskipun pelaksanaan vaksinasi pertama dan kedua mundur dari jam yang sudah ditentukan, pelaksanaannya terbilang cepat dan terkendali. Alhamdulillah, selesainya pun sesuai dengan jadwal yang sudah diberikan, yaitu sekitar pukul 09.30.
 

Pendataan peserta vaksin
Pendataan peserta vaksin


Pendataan Peserta Vaksinasi Covid-19 oleh Pihak Puskesmas

Ketika akan divaksin pertama dan kedua, peserta vaksin melewati proses pendataan terlebih dahulu. Setelah menyerahkan surat pengantar dari sekolah, saya menyerahkan foto kopi KTP. Sambil menunggu panggilan berdasarkan nomer antrian, saya duduk di kursi yang sudah diberi jarak di area vaksinasi.

Setelah saya dipanggil, petugas puskesmas mengisi data pribadi saya berdasarkan KTP pada sebuah kertas. Kertas ini ada beberapa lembar, yang nantinya digunakan untuk proses screening kesehatan. Setelah itu, saya diminta nomer ponsel yang bisa menerima sms. Karena nanti informasi tentang sertifikat vaksin akan diinfokan melalui sms.


Screening Kesehatan untuk Peserta Vaksinasi Covid-19

Setelah pengambilan data pribadi oleh petugas Puskesmas, saya menuju meja screening. Di sana ada dua petugas yang siap mencatat riwayat kesehatan peserta vaksinasi sebelum menerima suntikan. Sebelum melakukan screening kesehatan, petugas mengukur tensi dan suhu tubuh saya.

Screening kesehatan peserta vaksin
Screening kesehatan diawali dengan mengukur tensi dan suhu tubuh
 
Ada beberapa pertanyaan dasar yang bisa dijadikan acuan dasar apakah peserta vaksin bisa menerima suntikan pada hari itu, ataukah ditunda pada hari lain. Pertanyaannya berkisar pada penyakit yang dimiliki, seperti apakah peserta vaksin memiliki penyakit asma, jantung, diabetes ataukah pernah terserang covid-19.

Alhamdulillah, screening kesehatan pada vaksinasi pertama dan kedua saya hasilnya baik. Jadi saya bisa langsung masuk antrian untuk diberi vaksin pada hari itu.

 
Suntik covid-19 untuk guru
Penyuntikan vaksin covid-19 Sinovac

Penyuntikan Vaksin Covid-19 untuk Guru dan Tenaga Pendidik

Setelah melewati tahap screening kesehatan, saya antri di sebuah bangku panjang untuk mendapatan suntikan. Yang disayangkan, area penyuntikannya tuh terbuka sekali. Agak susah setting tempat seperti ini untuk yang menggunakan hijab, meskipun yang disuntik tuh di lengan kiri.

Saat penyuntikan vaksin pertama, dari rumah saya sudah siap menggunakan kaos sebagai inner. Jadi enggak perlu susah-susah mencari penutup kalau saja baju seragam ini harus dibuka lebar. Dan saat penyuntikan vaksin kedua, sengaja saya pakai seragam dengan lengan berbentuk terompet supaya mudah mengangkat lengan baju tanpa harus melepas kancingnya.
 
Area penyuntikan vaksin covid-19
Area penyuntikan yang terbuka dan sedikit tidak nyaman untuk yang menggunakan hijab

Pada vaksinasi ini, saya menerima vaksin covid-19 jenis Sinovac. Alhamdulillah, kedua proses penyuntikan berjalan baik dan enggak ada drama apa-apa yang menyulitkan saya dan petugas.


Pemberian Informasi Lanjutan untuk Vaksinasi Covid-19 yang Kedua

Setelah menerima suntikan vaksin, baik yang pertama atau yang kedua, saya disuruh menunggu kira-kira 30 menit untuk melihat apakah ada reaksi langsung dari tubuh dari vaksin yang sudah masuk.

Menunggu 30 menit

Alhamdulillah, saat vaksin pertama, saya tidak merasakan keluhan langsung. Setelah tiga puluh menit berlalu, saya dipanggil oleh petugas untuk menerima informasi kalau vaksin kedua akan diberikan pada 28 hari kemudian.


Pemberian Multivitamin Sebagai Penutup Vaksinasi Covid-19 yang Kedua

Untuk vaksinasi covid-19 lanjutan yang kedua, setelah menerima suntikan, saya tetap disuruh menunggu di area vaksinasi selama tiga puluh menit. Setelah tiga puluh menit berlalu dan tidak merasakan reaksi langsung setelah disuntik, saya dipanggil ulang untuk menerima sebuah kertas berisi catatan kapan vaksin pertama dan kedua diberi, nomer telpon dokter puskesmas untuk jaga-jaga siapa tahu saya merasakan reaksi berlebih di rumah, serta menerima multivitamin untuk dikonsumi tiga puluh hari ke depan.



Reaksi Tubuh Setelah Mendapat Vaksinasi Covid-19


Reaksi Tubuh Setelah Medapat Vaksinasi Covid-19 yang Pertama

Alhamdulillah, saya tidak merasakan reaksi berlebih setelah mendapatkan vaksin covid-19 tahap pertama. Hanya saja, di pergelangan tangan kiri, di area penyuntikan, terasa sakit saat diangkat. Itupun tidak berlebih sakitnya. Selebihnya, saya tidak merasakan apa-apa.

Ada kemungkinan, kondisi ‘baik-baik saja’ saya ini karena beberapa hari sebelum vaksinasi, saya sengaja tidur cepat, tidak melakukan aktivitas berlebih yang melelahkan, dan selalu mengkonsumsi makanan yang sehat. Saya melakukan ini sesuai dengan anjuran yang saya baca saat scrolling Twitter.
 
Penyuntikan vaksin covid-19


Reaksi Tubuh Setelah Medapat Vaksinasi Covid-19 yang Kedua

Namun berbeda dengan vaksinasi tahap kedua. Karena pelaksanaan vaksinasi kedua itu dilaksanakan ketika puasa, jadi reaksi ke tubuh saya sedikit berbeda dibanding vaksinasi yang pertama.

Memang sih, setelah penyuntikan saya tidak merasakan apa-apa. Tapi malamnya, saya merasakan badan lemas sekali dan rasanya ingin cepat-cepat tidur saja. Tapi sebelumnya, saya buka puasa agak banyak dan konsumsi multivitamin yang diberi oleh pihak puskesmas.

Kondisi seperti ini berlangsung sampai keesokan harinya. Siangnya, saya merasa sedikit mual. Karena puasa, saya tidak bisa minum air hangat. Sebagai gantinya, saya memberi minyak kayu putih di punggung dan perut, kemudian tidur agak lama. Saat buka puasa, saya makan agak banyak, minum air hangat dan minum multivitamin. Alhamdulillah, esoknya kondisi saya sudah baik-baik saja.

Bismillah, semoga setelah mendapatkan vaksin ini, kekebalan tubuh saya semakin meningkat dan terhindar dari virus covid-19. Semoga kita semua selalu sehat. Amiin.
27 komentar on "Pengalaman Mendapatkan Vaksin Covid-19 untuk Guru dan Tenaga Pendidik"
  1. Udah lumrah sih setelah vaksin berasa lemas, pengalaman dari dengar-dengar cerita walau aku sih belum sempat vaksin.

    BalasHapus
  2. Wah iyaaa, mungkin buat memperkecil efek vaksin harus istirahat dan makan cukup sebelum vaksin ya maaaak.. kmrn aku begadang pas vaksin AZ, efeknya sampe 2 hari baru ilang. Pengalaman nih buat dosis 2 nantiiiii

    BalasHapus
  3. reaksi orang terhadap vaksin ini beda beda ya mbaaa
    kalo ibu mertuaku jadi gampil lapaaarr banget
    udah gitu, gampang ngantuk.
    alhamdulillah, semogaaa semua sehaatt dan pandemi segera minggat :D

    BalasHapus
  4. Aminnnn Alhamdulillah ya udah vaksin lengkap..Insyaallah jadi makin kebal dari si kopit.dan pandemi ini semoga cepet kelar..kita bebas beraktivitas di mana pun

    BalasHapus
  5. Rasa lemas dan ingin cepat tidur pada saat vaksin ke-2 itu mungkin karena dalam kondisi puasa ya mbak. Kalaupun iya sebagai efek samping vaksin, syukurlah ringan ga sampai parah. Semoga setelah vaksin ini, kita menjadi lebih sehat dan bisa bertahan lebih baik seandainya terkena covid (naudzubillah).

    Terima kasih sharingnya. Saat ini saya baru vaksin ke-1. Seminggu lagi vaksin ke-2, pengen lihat juga nanti seperti apa efek sampingnya. Moga ga ada :D

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah ya Mbak Ria sudah selesai tahap kedua vaksinasi. Semoga sehat selalu ya Mbak Ria.

    BalasHapus
  7. alhamdulillah sudah lengkap ya, mbak vaksin covidnya. aku kemarin juga sudah vaksin difasilitasi perusahaan alhamdulillah nggak ada reaksi apa-apa cuma agak ngantuk aja kayaknya

    BalasHapus
  8. alhamdulillah kalo sudah divaksin mak, semoga terus terjaga dan sehat ya denga baik. semoga bu guru bisa kalo tatap muka nanti, lebih nyaman

    BalasHapus
  9. Senangnya ya mbak sudah divaksin juga :) Sama donk, aku juga Sinovac tuh. Alhamdulillaah ga terjadi efek negatif selama ini. Paling jadi lebih ngantuk dan lapar sekali hahaha emang doyan aja makan mah yak wkwkwkw :D Alur pendaftaran, skrining dan sebagainya bagus banget ya, rapi semua dan disiplin sehingga proses vaksin berjalan lancar.

    BalasHapus
  10. ayah dan adikku udah vaksin, sementara aku dan mama belom nih. lagi nyari2 tempatnya di mana?

    BalasHapus
  11. Aku agak terlambat vaksin nih mbak karena kmr sempet positif. Srtelah 3bulan baru deh aku vaksin juga. Alhamdhulilah udah dapet dosis pertama dan ga merasakan apa2 sih cuma nyeri aja di bagian yg disuntik tp ga lama. Moga kita sehat2 terus ya

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah udah komplit ya, Mbak. Semoga ikhtiar kita semua berbuah manis. Mamah saya juga sudah divaksin sinovac. Efek keduanya ngantuk berat

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah aku juga tidak merasakan reaksi berlebihan paska vaksin baik yang 1 maupun ke 2 kemarin. Senang deh sudah banyak yang vaksin termasuk tenaga pengajar, optimis gitu akan kembali sekolah offline, tapi ternyata harus tertunda lagi.

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah udah vaksin kedua ya, Mbak. Saya baru pertama nih. Efek yang pertama saya lapar dan ngantuk berat. Enggak tahu nih nanti yang kedua gimana. Semoga efeknya gak terlalu berat.

    Lemas dan pusing memang normal ya efek setelah vaksin.

    Semoga dengan adanya ikhtiar ini kita bisa segera terbebas dari pandemi.

    BalasHapus
  15. Waah iyaa, terbuka tempatnya ya, Mbak. Kalau pas aku, dilaksanakan di RSUD, ada sekat gitu. Jadi enggak kelihatan dari luar.

    Aku pun alhamdulillaah reaksinya ngga berlebih. Eh...malah enggak kerasa apa2, ding. :D

    Sehat2 untuk kita semua ya, mbaak.

    BalasHapus
  16. Waah iyaa, terbuka tempatnya ya, Mbak. Kalau pas aku, dilaksanakan di RSUD, ada sekat gitu. Jadi enggak kelihatan dari luar.

    Aku pun alhamdulillaah reaksinya ngga berlebih. Eh...malah enggak kerasa apa2, ding. :D

    Sehat2 untuk kita semua ya, mbaak.

    BalasHapus
  17. semoga sekarang selalu diberikan kesehatan ya mbak,

    bismillah semua sehat dan terhindar dari marabahaya

    BalasHapus
  18. Alhamdulillah sudah divaksin ya jadi lebih tenang beraktivitas juga nanti kalau mengajar tatap muka, prosesnya lancar dan efek sampingnya sedikit saja ya, sehat selalu say...

    BalasHapus
  19. Alhamdulillah sudah divaksin tuh lebih tenang apalagi nanti beraktivitas di sekolah tatap muka ya, efeknya pun ringan saja, semoga sehat selalu ya bu guru..

    BalasHapus
  20. Saya juga dapatnya Sinovac. Alhamdulillah sih gak ada efek, cuma ngantuk aja pas habis divaksin. Pas udah tidur sejam, bangun langsung bugar dan bisa beraktivitas seperti biasa. Minggu depan saya dapat jadwal vaksin kedua. Semoga kali ini juga tidak ada efek sampingnya.

    BalasHapus
  21. bulan april udah dapat ya mba pas bulan ini aku baru sembuh covid dan untuk vaksin sendiri aku belum boleh 2 minggu lalu daftar krena penyakit bawaan semoga next bisa

    BalasHapus
  22. Noted Mba, berarti kalo bisa JANGAN puasa kalo lagi mau vaksin yak
    Semogaaaaaa pandemi segera berakhir
    semuanyaa sehaatt wal afiat
    sentosa jiwa raga, aamiiinn

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah ya Mbak reaksinya gak berlebih, malah yang pertama baik-baik saja. Agak takut kalau nyimak cerita yang reaksinya macem-macem.
    Semoga sehat-sehat selalu ya, Mbak. Keluarga pun sehat semua. Aamiin.

    BalasHapus
  24. Alhamdulillah tenaga pendidik di kotaku juga dijadikan prioritas pas awal2 vaksin masuk ke Indonesia. Semoga para murid juga segera dapet vaksin dan sekolah bisa offline lagi ya Mak. Pasti kangeeeennnnn banget buat bisa ketemu tatap muka langsung di sekolah seperti sebelum pandemi :')

    BalasHapus
  25. Sebagai penyintas Covid-19, kami diberitahu baru bisa mendapat vaksin setelah 3 bulan dari hari pertama dinyatakan positif.

    Berarti kira-kira awal Oktober 2021.

    Aku kepo dong, mengapa eh mengapa harus menunggu?
    Berdasarkab artikel di halodoc, karena para penyintas Covid-19 tubuhnya akan otomatis membentuk sendiri antibodi.

    Istilahnya, stok antibodi masih cukup dan biasanya akan menurun kembali setelah 3 bulan.

    Itulah kenapa kudu menunggu 3 bulan.

    Rencananya sih aku juga mau menuliskan pengalaman vaksin covid-19 nanti.

    Stay safe and healthy ya, Mak!

    BalasHapus
  26. Wah tenang ya mbak skrg sudah dapat vaksin.
    Paling tidak sudah ada bentengnya dulu :)

    Saya masih belom dapat nih, masih harus sabar lagi

    BalasHapus
  27. Antriannya bagus cuma 25
    Aku sampe di angka 100
    Namun, tertib alhamdulillah jadi enggak kerasa

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature