Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

Mendadak Mengunjungi Wisata Keraton Yogyakarta Bersama Anak-Anak

| on
Minggu, Oktober 13, 2019

Liburan dadakan tanpa banyak persiapan, memang seru. Tapi untuk sebuah keluarga dengan empat orang anggota, liburan dadakan itu sedikit merepotkan. Apalagi kalau liburannya keluar kota, bahkan beda propinsi.

Seperti halnya ketika saya dan keluarga berlibur ke Yogyakarta beberapa bulan yang lalu. Benar-benar mendadak. Seminggu sebelum hari H, suami bilang ingin pergi ke Yogyakarta naik kereta. Glek! Mepet-mepet begini, gimana kabar harga tiket kereta dan hotel?

Tapi dalam hati juga ingin mengunjungi wisata keraton Yogyakarta. Apalagi suami enteng saja tanya, “Mau ikut nggak? Kalau mau, ayo!”

Walhasil, persiapan semuanya ya serba tergesa-gesa.

Meskipun sebenarnya tinggal masuk-masukkan saja barang-barang ke tas, tapi tetap saja terasa ada yang kurang. Apalagi hanya punya waktu untuk bersiap-siap itu malam hari, itupun kalau badan nggak capek dan mata bisa diajak kerja sama untuk melek.

Karena serba dadakan, memilih lokasi wisata pun juga nggak banyak memilih lokasi yang jaraknya berjauhan. Salah satu lokasi wisata yang bisa dijangkau dalam sekali jalan adalah mengunjungi Keraton Yogyakarta, Kebun Binatang Gembira Loka dan Malioboro. Ketiganya bisa kami kunjungi dari pagi sampai malam sekaligus tanpa harus bolak-balik ke hotel.

Di post kali ini, saya hanya mengulang kembali memori mengunjungi Keraton Yogyakarta. Untuk Gembira Loka dan Malioboro, InsyaAllah saya bikin post tersendiri ya.


Mengajak Anak-Anak Mengunjuki Wisata Keraton Yogyakarta


Anak-anak berpikir, ke Yogyakarta hanya ke Gembira Loka saja. Saat saya bilang kalau rencana hari itu adalah ke keraton dulu baru ke Gembira Loka, mereka kecewa. Tapi saya bertekad dong, kalau wisata keluarga itu nggak melulu harus menuruti keinginan anak-anak saja. Mereka juga harus tahu bahwa berwisata keluarga itu tidak boleh egois, termasuk tidak boleh egois dalam menentukan lokasi tujuan wisata.

Akhirnya kami buat kesepakatan. Mengunjungi Keraton dulu, barulah ke Gembira Loka.

Setelah sarapan di hotel, bergegas kami memesan ojek online. Kok ya ndilalah, sopirnya itu nggak tahu jalan menuju pintu masuk keraton. Kami diberhentikan di pintu masuk wisata Keraton Yogyakarta bagian belakang. Ya jelas sama para abdi dalem keraton Yogyakarta kami nggak boleh masuk lah. Gara-gara ini, kami harus berjalan memutar menuju pintu utama, yang mana jaraknya  sekitar satu kilometer.


Awalnya oke, karena kami melintasi jalan di tengah perkampungan yang teduh karena banyak pohon. Makin jauh, makin panas karena pohonnya nggak ada, ditambah saya harus gendong Fatin dan mendengar ringikan Arya yang kepanasan. Saya sama suami ketawa saja, mau gimana lagi. Pelajarannya adalah, meskipun naik ojek online, pastikan ke sopirnya kalau kalian memang diberhentikan di pintu masuk wisata yang tepat.



Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Wisata Keraton Yogyakarta


Setelah sampai di depan pintu masuk keraton, kami istirahat dulu sambil minum. Setelah meminum sedikit air putih, suami bergegas membeli tiket masuk. Harga tiket masuknya IDR 10.000 per orang, ditambah dengan IDR 1.000 untuk ijin mengambil foto di dalam area keraton. Terbilang murah karena kami menikmati banyak peninggalan budaya khas Jawa di sini. Dan sebelum memasuki pintu masuk, tiket personal dan tiket ijin foto ditunjukkan ke abdi dalem Keraton Yogyakarta yang bertugas.

Untunglah kami memutuskan menjadikan wisata keraton Yogyakarta dalam urutan pertama berwisata hari itu. Karena keraton tidak buka sampai sore. Jam buka wisata keraton Yogyakarta adalah pukul 08.00 sampai 14.00 setiap hari. Sedangkan untuk hari Jumat, jam bukanya adalah pukul 08.00 sampai 12.00.


Mengajak Anak-Anak Berkeliling di Area Wisata Keraton Yogyakarta


Setelah memasuki pintu gerbang keraton yang bentuknya berlapis, kami berempat dihadapkan dengan area pertunjukan terbuka. Banyak gamelan di sana, dengan para seniman gamelan yang sudah siap menempati posisi masing-masing. Para pengunjung yang sudah bersiap ingin melihat pertunjukan, rata-rata pengunjung bule.


Sebenarnya ingin melihat pertunjukan itu sedikit lebih lama, tapi karena Arya belum-belum sudah ingin berlalu karena panas sekali, jadinya saya sempatkan ambil foto saja, kemudian melanjutkan ke spot selanjutnya.

Bagian dalam wisata keraton yogyakarta ini terpisah-pisah dengan dinding-dinding, yang mana setiap dinding memiliki gapura yang terbilang bagus. Setelah melewati area pertunjukan, kami memasuki area dengan halaman yang sangat luas, dengan satu ruangan terbuka yang tidak boleh dimasuki oleh pengunjung. Namanya komplek Siti Hinggil.

Samar-samar saya dengar dari guide yang mengantar sebuah rombongan, bahwa area ini dipakai khusus ketika ada acara-acara resmi saja. Tidak boleh sembarang orang bisa masuk. Guci dan pot bunganya saja dilarang keras untuk disentuh oleh pengunjung. Saya harus berulang-ulang mengingatkan Arya dan Fatin untuk tidak memegang benda apapun yang ada di area wisata keraton Yogyakarta.

Siti Hinggil

Membeli Souvenir di Dalam Area Wisata Keraton Yogyakarta


Sayangnya, jika ingin membeli souvenir, kita hanya difasilitasi dengan satu toko kecil yang berada di jalan penghubung antara kompleks Siti Hinggil dengan area museum. Itupun tokonya digabung dengan cemilan-cemilan.

Meskipun menjual dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, tapi jenis barang yang dijual lumayan bervariasi. Ada kaos dewasa, kaos untuk anak-anak, kartu pos, gantungan kunci, kipas tangan, dan beberapa benda lainnya. Saya memilih untuk membeli kartu pos. Seingat saya harganya cukup murah, hanya IDR 20.000 untuk tiga kartu pos, dengan desain yang umum dijual di area-area wisata. Sedangkan Arya dan suami, membeli susu botol dan air mineral, kemudian meminumnya sambil duduk-duduk di kursi besi berukir di bawah pohon beringin yang lebat.

Angin semilir sejuk sekali.



Belajar Sejarah di Museum di Dalam Wisata Keraton Yogyakarta


Area museum terbagi dalam empat bagian: Museum Sri Hamengku Buwono IX, Museum Kristal, Museum Batik, Museum Pameran Lukisan dan Foto.

Yang paling berkesan dari keempat museum itu adalah museum Sri Hamengku Buwono IX. Karena di sana, kami melihat banyak barang-barang yang sejak dahulu dipakai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX semasa hidupnya. Mulai dari pakaian, alat kerja, foto-foto masa beliau masih hidup, piagam penghargaan, catatan-catatan sejarah, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya di sini sejuk, karena setiap ruangan diberi AC. Tapi karena pengunjung yang banyak sejuknya AC tidak terlalu terasa. Fatin mulai gerah, mulai merengek ingin segera keluar dari ruangan. Padahal, saya masih ingin melihat-lihat karena takjub sekali dengan barang-barang yang disimpan di sana. Apalagi melihat suami yang asyik menjelaskan masing-masing barang kepada Arya, supaya Arya tidak bosan dan mengerti makna dari sebuah barang peninggalan.



Kembali Mengunjungi Wisata Yogyakarta dengan Menggunakan Traveloka Xperience


Apa saya kapok ke Yogyakarta karena semua serba mendadak? Tentu nggak, Pemirsa! Yogyakarta adalah tempat yang layak untuk dirindukan. Empat kali saya berkunjung ke sana, rasanya masih ingin kembali lagi.

Oh iya, untuk kalian yang berwisata secara dadakan seperti saat kami ke Yogyakarta kemarin, kalian bisa memanfaatkan Traveloka Xperience lho. Kenapa sih perlu mencoba Traveloka Xperience?

Saat liburan dadakan, biasanya itinerary tidak disiapkan dengan baik karena kurangnya informasi yang terkumpul. Traveloka Xperience akan membantu kalian dalam pembuatan itinerary ini.

Ada banyak kategori yang bisa kalian pilih untuk melengkapi daftar kunjungan saat dalam kondisi mendadak liburan. Cara menggunakan Traveloka Xperience ini sangat mudah dan cepat. Pertama-tama, tap pilihan Xperience di aplikasi Traveloka. Nanti kalian akan dihadapkan pada halaman kategori. Masukkan kota tujuan kalian di kolom search, klik enter, dan viola!! Pilihan untuk #XperienceSeru di kota tujuan kalian sudah terkategori dengan baik.

Yang menyenangkan dari Traveloka Xperience ini adalah ada perkiraan harga untuk masing-masing aktivitas atau lokasi tujuan yang kalian inginkan. Jadi kalian bisa mengira-ngira uang yang kalian keluarkan berapa supaya tidak melebihi budget yang kalian punya.

Bagaimana kalau solo traveling? Kalian bisa ikut tur yang disediakan oleh Traveloka Xperience di dalam kota pilihan kalian. Akan ada banyak pilihan tur yang bisa kalian pilih sesuai dengan ketertarikan kalian masing-masing.

Misalkan saja di Yogyakarta. Ada lebih dari empat pilihan tur yang menurut saya semua menarik. Salah satu tur yang menarik bagi saya adalah Tour Batik Artwork bersama seniman-seniman batik lokal. Bisa dibayangkan bukan serunya membuat batik sendiri dengan bantuan dari ahlinya langsung selama 3 jam penuh? Pengalaman ini juga bakal seru juga untuk anak-anak saya dong, karena mereka akan mencoba hal baru dari pengalaman mereka sehari-hari yaitu menggambar.

Untuk bisa bergabung dalam tur yang dibandrol dengan harga IDR 400.000 per orang ini, cukup mudah. Saya beri step by step-nya lewat gambar-gambar di bawah ini ya. Step by step-nya terbilang mudah dan informatif, karena lokasi dan jadwal Tour Batik Artwork sudah terinci dengan baik.

Nggak hanya Tour Batik Artwork saja. Tur lain pun juga sama informatifnya, tinggal kalian pilih dan ikuti instruksi seperti yang sudah saya sampaikan. Selamat bersenang-senang bersama Traveloka Xperience!

1. Buka aplikasi Traveloka, lalu pilih Xperience





8 komentar on "Mendadak Mengunjungi Wisata Keraton Yogyakarta Bersama Anak-Anak"
  1. harga tiketnya murah bangetttt, pengen jg ajak anak kesni untuk belajar kebudayaan keraton

    BalasHapus
  2. Wah postingannya tentang Jogja ya, aku kapan ya terakhir ke Keraton Jogja, kayaknya perlu ke sana lagi nih..

    BalasHapus
  3. Walaupun sudah pernah ke Jogja tapi belum sempat kesini. Eh ternyata tiket masuknya terbilang terjangkau ya, insyaallah kapan2 kalau ada liburan panjang pengen kesini juga.

    BalasHapus
  4. Yogyakarta selalu jadi kota wisata ya mbak. Wisata ke Keraton bisa jadi alternatif untuk tetap mewariskan budaya ya.

    BalasHapus
  5. Ooh kudu bayar juga ya buat ijin memotret di dalam keraton. Tapi masih murah sih ya dengan biaya keseluruhan.

    BalasHapus
  6. waahh senangnya main ke keraton Jogja.. aku dah lama banget gak ke keraton.. pengen ke keraton lagi ajak krucil nih...pake Traveloka asik juga kayaknya

    BalasHapus
  7. Aiih~
    Aku kok jadi kangen Jogja yaa...
    Di kota tempat ku menambatkan seluruh kenangan.
    Eaaa~

    Engga diink..
    Tapi daya tarik Jogja dan keraton ini, mashaAllah~
    Bikin kangeen.

    BalasHapus
  8. jadi ingat momen pas jalan bareng sama teman2 ke sana,, walaupun pas musim ujan, tetap aja asik klo yg diajakinnya satu hobi

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature