Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

[Keuangan] Tips Menggunakan THR dan Bonus Dengan Baik dan Tepat

| on
Minggu, Juni 25, 2017
Puasa Ramadhan sudah hampir terlewati selama satu bulan penuh. Tinggal detik-detik terakhir saja kita akan menemui hari raya Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan karena sudah melewati Ramadhan ini dengan baik.

Sudah terima THR (Tunjangan Hari Raya) kan? Pastinya sudah dari kemarin-kemarin kali, Ria. Kamunya saja telat bikin artikel tentang tips menggunakan THR dan bonus dengan baik dan tepat *kemudian nunduk*.

Sudahlah, nggak usah saya berkelit. Artikel ini memang harusnya tayang jauh sebelum THR pada dibagikan ya. Tapi karena sesuatu hal, beberapa draft artikel yang sudah saya siapkan di bulan ini, pada mundur semua. Tapi kalau artikel tentang THR ini nggak tayang sekarang, sayang juga udah ngedraft. Kali aja, tahun depan masih ada yang mau cari dan ketemulah dari tulisan saya ini *berlagak bangga*.

Balik ke artikel tentang THR dan bonus. 

Setelah terima THR dan bonus kemarin itu, saya belajar dari tahun-tahun sebelumnya. Beneran belajar lho. Walhasil, THR saya tahun ini masih ada sisanya dan bisa saya gunakan untuk bersenang-senang (atau saya tabung lagi?). Padahal tahun-tahun sebelumnya, saya suka boros soal THR. Ludes tak tersisa. Malah pernah entah tahun berapa itu, saya tekor dan harus ambil dana dari tabungan. Padahal setelah dipikir-pikir, ya karena salah saya juga nggak prepare dari awal sebelum saya terima THR.

Segitunya sih sama THR dan bonus? Hehe, bukan karena apa sih. Saya ingin lebih menghargai uang yang saya terima aja, meskipun THR itu dengar-dengar ada yang bilang merupakan kewajiban instansi atau perusahaan untuk mengeluarkan. Meskipun istilahnya THR dan bonus itu uang tambahan dari pemasukan tiap bulan, tapi tetap saya ingin lebih menghargainya. Kan kalau ada sisa, saya juga bahagia. LOL.

Ya gitu deh, akhirnya saya tahu tips menggunakan THR dan bonus dengan baik dan tepat. Hasil belajarnya gimana sih?


1. Bayar Hutang
Setiap mendapatkan uang diluar gaji bulanan, selalu saya gunakan dahulu untuk bayar hutang. Kecuali uang dari hasil blogging dan buzzing, yang selalu saya putar untuk keperluan dua aktifitas itu. Bagi saya yang nggak biasa berhutang ini, punya hutang itu rasanya kepikiran banget meskipun jumlahnya sedikit.

Itulah mengapa, setiap saya menerima uang diluar gaji bulanan, membayar hutang selalu menjadi daftar tertinggi dalam perencanaan keuangan saya. Begitu pula ketika saya mendapatkan THR dan bonus. Saya akan mengingat-ingat kembali kepada siapa saja saya berhutang dan berapa jumlahnya. Harapan saya sih, jumlah hutangnya nggak banyak sehingga saya bisa melanjutkan ke perencanaan yang kedua.


2. Sesuaikan Kemampuan
Ingin memberi amplopan untuk orang lain? Sama, saya juga ingin. Hanya saja yang perlu diingat, sesuaikan dengan kemampuan keuangan kita. Semoga saja saya dan kalian dijauhkan dari sifat sombong yang membuat kita ingin pamer ke siapa saja karena bisa memberi orang lain amplop dengan isi yang besar. 

Lha kalau memang bisa ngasihnya banyak, masa iya harus dilarang? Nggak lah. Siapa juga yang melarang. Itulah tadi saya bilang, sesuaikan dengan kemampuan. Kalau memang bisa memberi dengan jumlah yang banyak, silakan saja. Tapi kalau memang bisa memberi dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, ya nggak masalah juga. Toh, niatnya kan sama. Sama-sama ingin berbagi kebahagiaan dan berbagi rejeki. 


3. Daftar Keinginan
Hampir setahun ini, saya selalu membuat daftar keinginan untuk barang-barang yang akan saya beli. Saya orangnya nggak kaku harus turuti daftar keinginan itu. Tapi, mengingat saya ini dulunya super boros, jadinya saya harus bisa mengerem keinginan saya sendiri.

Daftar keinginan ini, nggak harus saklek saya ikuti. Akan ada kalanya salah satu dari daftar itu berkurang karena saya merasa masih kurang perlu, atau malah daftarnya bertambah mengingat saya perlu sekali dengan barang itu.

Termasuk untuk keperluan hari raya Idul Fitri. Saya akan membuat daftar keinginan sebelum saya memutuskan untuk berbelanja. Apakah masih perlu Arya dan Fatin membeli baju baru? Ataukah saya perlu beli baju baru? Ataukah, perabotan rumah perlu ditambah supaya rumah tampak lebih indah ketika dikunjungi sanak saudara? Dan masih banyak lagi daftarnya. 

Cara yang biasa saya pakai itu adalah menulisnya di sebuah kertas kosong, lalu menuliskan apa saja keinginan kita. Banyak nggak masalah, pokoknya tulis saja. Lalu pandangi daftar itu, kemudian pilih satu per satu dari setiap daftar itu, mana saja yang harus dipenuhi, mana saja yang bisa ditunda pemenuhannya, dan mana saja yang harus dicoret karena dirasa kurang diperlukan.


4. Tabung
Biasanya nih, menabung akan saya letakkan di nomer dua setelah saya berhasil membayar semua hutang-hutang saya. Tapi saat menerima THR dan bonus, ini pengecualian. Kenapa? Karena dalam satu tahun, saya sudah memberikan alokasi dana tertentu dari gaji saya untuk dimasukkan dalam pos bernama tabungan. Sedangkan THR dan bonus itu adalah saatnya kita menerima pemasukan tambahan diluar rutinitas dalam setahun itu. Bolehlah saya agak sedikit longgar dalam hal ini. 

Berapa saya harus menabung? Secukupnya. Atau semuanya? Silakan saja karena nanti nomer lima di bawah ini, bisa dilakukan atau tidak. Kalau saya pribadi, secukupnya saya ingin ditabungkan berapa uangnya. Karena saya masih punya daftar terakhir, yaitu menyenangkan diri sendiri.


5. Bersenang-senanglah
Bergembiralah kalian jika sudah melewati nomer satu sampai empat. Sekarang waktunya untuk kalian bersenang-senang. Caranya? Habiskan sisanya. Lha??

Lha kalau nggak dihabiskan, mau buat apa lagi? Apa kalian nggak ingin memberikan penghargaan untuk diri kalian sendiri setelah mampu melewati nomer satu sampai empat? Atau, apa kalian nggak ingin memberikan kebahagiaan untuk hati kalian setelah setahun bekerja tanpa henti? Pastinya ingin kan? Lakukan saja. Kenapa harus mikir ini itu untuk kebahagiaan diri sendiri? Yang penting kewajiban kalian sudah terpenuhi semua.

Mau belanja keliling mall sampai kaki rasanya hampir putus, boleh saja. Mau pakai uangnya untuk traktir teman-teman, silakan. Mau beli barang yang sangat kalian inginkan tapi bukan barang yang perlu untuk segera dibeli, monggo saja. Mau diberikan ke panti asuhan, silakan. Suka-suka kalian. Kebahagiaan kalian, yang tahu hanyalah kalian sendiri. Ukurannya, kalian sendiri yang memiliki standartnya. Dan cara untuk mendapatkan kebahagiaan itu, hanya kalian sendiri yang tahu. Feel free saja.

.
.

Kenapa bayar zakat maal nggak dimasukkan ke daftar ini? Bagi saya, zakat maal itu diambilnya bukan dari uang THR dan bonus tapi ambillan dari uang yang kita miliki. Balik lagi ke pemikiran, bahwa THR dan bonus itu adalah hadiah bagi diri sendiri yang sudah bersusah payah bekerja selama satu tahun dan merupakan kewajiban dari setiap instansi atau perusahaan untuk mengeluarkan. 

Inilah hasil belajar saya setelah tahun-tahun sebelumnya saya masih terbilang boros dan nggak bisa menghargai uang dengan baik. Ada yang mau kalian tambahkan? Silakan, tulis di kolom komentar yuk supaya saya tahu apa yang kurang. Terima kasih ^_______^

9 komentar on "[Keuangan] Tips Menggunakan THR dan Bonus Dengan Baik dan Tepat"
  1. Saya setuju dengan poin membuat daftar keinginan itu, karena dengan begitu, kita jadi bisa punya bayangan mau dipakai apa uang THR itu.

    Seringnya, keuangan itu jebol karena nggak ada kejelasan di awal, akan terima uang berapa dan mau dipakai buat apa. Alhasil, begitu uang udah di tangan, baru kelimpungan, yang seringnya berakhir dengan impulsive buying.

    Andai saja kita udah tau mau apa, akan lebih enak untuk membelanjakannya ketika uang sudah di tangan.

    Bukan begitu?

    BalasHapus
  2. naah..no 5 tuh yg paling menyenangkan..haha.. terima kasih ya mba sdh menuliskannya tips ini bisa nih kuterapkan di penerimaan THR thn ini..

    BalasHapus
  3. Kadang ya pemikiran kalau THR tuh uang cuma-cuma bikin kita lupa diri. Merasa THR tuh nggak masuk anggaran sehingga bebas kita mau pake buat apa saja.

    Padahal, kita bisa menjadikan THR sebagai tabungan dan atau investasi. Untuk masa depan yang lebih baik.

    Selain itu, bisa membuat kita lebih cepat melunasi hutang juga. Ketimbang kita pakai buat sekedar foya-foya nggak bermakna.

    BalasHapus
  4. Hiiiks~
    Sampai sekarang akupun masih terus menambah daftar keinginan. Tapi tahun ini belajar untuk menahan printilan demi hal yang lebih besar, bismillah.. Hhaha, you know me, Ri..

    Rasanya perencanaan keuangan, daftar keinginan dan skala prioritas ini harus banget dituruti kalau bisa rada ketat, agar semua checklist bisa terpenuhi dengan muluusss, semulus wajah Bang Jamal.
    Yahooo~

    BalasHapus
  5. Pada prinsipnya karena THR dan bonus itu bukan sumber utama penghasilan, jadi saya gunakan juga untuk kebutuhan non primer. Kalau dulu pas kecil dapat THR pasti langsung dihabisin buat jajan. Kalau sekarang dapat THR dari pekerjaan/kolega, lebih banyak ditabung untuk membeli sesuatu yang nggak ada anggarannya dari sumber utama.

    BalasHapus
  6. huhuhu saya tertampar banget nih baca artikel iini soalnya uang bonus dan thr banyakan dipake buat foya-foya, gak pernah ditabung jadilah uangnya nguap gitu aja, hiks

    BalasHapus
  7. Karena udah lama nggak dapat THR setelah resign, jadi ga ada yg dialokasikan untuk beberapa kegiatan seperti yang udah disebut di atas, mba
    Tapi, karena pegang keuangan suami, jadi memang saya juga menganggarkan uang THR untuk hal2 yang sebagian sudah dijelaskan di artikel ini

    Soalnya menjelang hari raya, kebutuhan ada saja
    Beruntung kalau masih ada uang yang disisihkan untuk digabung itu

    Jadi bisa berguna untuk dapat digunakan setelah hari raya

    BalasHapus
  8. Kalau misal training atau kontrak gitu dapet THR gak ya,soalnya baru pertama kali kerja nih di perusahaan hha. Tapi gaji awal masuknya udah lumayan banget sih, kalo plus THR pasti tambah mantep hha

    BalasHapus
  9. Untuk saya, membeli buku rasanya akan menjadi point di urutan tersendiri, meski masuk juga di pilihan bersenang-senang yang nomor 5. Rasanya ekstra bahagia, kalau bisa bawa anak-anak memilih dan membeli buku sesuai keinginan mereka sendiri

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature