Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

Berkunjung untuk Menikmati Kemegahan Masjid Namira di Lamongan, Jawa Timur

| on
Sabtu, Maret 11, 2017

Berawal dari cerita adik ipar yang baru saja berkunjung ke sebuah masjid di Lamongan ketika dia dan kawan kerjanya mendapat tugas luar dari kantornya. Masjid Namira namanya. Dia menuturkan kalau masjidnya luas, indah dan membuat dia takjub. Adik ipar saya ini memang pintar sekali bercerita, bapak dan ibu dibuatnya penasaran. Well, akhirnya sampai pada keputusan  harus berkunjung ke masjid ini barang sejenak untuk sholat satu waktu saja.

Hari itu kebetulan hari Minggu dan para lelaki di keluarga kami sedang libur semua kerjanya. Sengaja kami memilih berangkat setelah sholat ashar karena kami ingin menikmati sholat maghrib di masjid Namira ini. Rencananya, setelah sholat maghrib, kami mampir sebentar di alun-alun Lamongan sambil mencari makan malam, kemudian pulang ke Gresik.

Perjalanan menuju masjid ini nggak membutuhkan waktu lama. Padahal biasanya, jalan arteri Gresik-Lamongan ini selalu penuh karena menjadi jalur utama perjalanan untuk kendaraan besar yang melewati Pantura. Masjid yang berada di Jalan Raya Mantup-Lamongan KM 5, Jotosanur, Tikung, Lamongan ini, ternyata mudah sekali dicari. Setelah melewati alun-alun kota Lamongan, tinggal mencari jalan menuju Tikung. Masjidnya pas sekali berada di pinggir jalan raya besar dengan penanda berupa running text LED yang lumayan besar, yang makin memudahkan pencarian.



Kami sampai di sana sekitar pukul 5 sore, tapi sudah terdengar sayup-sayup suara orang mengaji untuk persiapan menyambut sholat maghrib. Menuju parkiran kendaraan yang luas sekali, dari dalam mobil, kami dibuat terkagum-kagum dengan masjid Namira yang megah. Dalam luas tanah sebesar 7.500 m2, ada dua bangunan terpisah sebenarnya. Di bagian depan, ada sebuah bangunan berukuran tidak terlalu besar. Menurut cerita yang didapat Bapak setelah berbincang-bincang dengan beberapa jamaah, bangunan itu dulu adalah masjid Namira yang lama. Tetapi karena kian hari pengunjung makin bertambah, dibangunlah masjid Namira baru di bagian belakang yang lebih luas daripada masjid sebelumnya. Dan masjid lama yang sudah tidak dipakai untuk beribadah ini, sekarang digunakan untuk perpustakaan dan pengarsipan.

Masjid Namira memiliki tiga kubah berwarna emas di ketiga sisi yang juga menjadi penanda sebagai pintu masuk. Sebuah menara yang menjulang tinggi dengan dihiasi lafadz Allah dan hiasan berupa kubah kecil di puncaknya, menambah kemegahan masjid ini. Setelah mengambil beberapa foto, kami bergegas masuk ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat maghrib berjamaah. Saya dan ibu bergantian menjaga Fatin. Saya mempersilahkan ibu untuk ikut sholat berjamaah, sedangkan saya memilih untuk berkeliling sambil menikmati masjid ini terlebih dahulu dengan menggendong Fatin.

Lantai masjid ini terbuat dari marmer tampaknya, dengan dikelilingi pagar pembatas minimalis dengan kayu sebagai sandaran di bagian atasnya. Pintu masuknya berkonsep sliding dan ketika itu sepertinya sengaja tidak dibuka lebar-lebar karena pengunjung yang datang tidak terlalu banyak. Mungkin, tidak sebanyak ketika Ramadhan atau Idul Fitri.



Di sisi lain yang berseberangan dengan parkir kendaraan, terdapat bangunan lain yang bersambung dengan masjid. Di dalam bangunan ini, terdapat toilet, tempat wudlu, ruangan khusus untuk pengurus masjid dan ruang tunggu. Ruang tunggunya tidak terlalu besar tapi yang menarik adalah terdapat bangku-bangku panjang di halamannya yang bisa digoyang-goyangkan. Para pengunjung bisa menggunakan bangku itu untuk beristirahat sambil menikmati kemegahan masjid Namira.

Untuk menuju toilet dan tempat wudlu, pengunjung akan melewati jembatan dengan kolam ikan di yang saling berhubungan antar sisi. Pembatas jembatannya, tampak mewah karena bahan yang dipakai sepertinya terbuat dari besi yang mengkilat. Di ujung jembatan, akan terbagi dua arah. Ke arah kanan, area untuk wanita dan ke arah kiri menuju area laki-laki. Tunggu, di ujung jembatan juga terdapat sebuah televisi berukuran besar yang menampilkan waktu sholat, jadwal kajian dan beberapa informasi lainnya. Oh iya, tiap area setelah melewati jembatan, terbagi dua bagian tampaknya (karena saya nggak masuk ke area laki-laki ya), toilet dan tempat wudlu yang terbilang sangat luas, tampak mewah dan bersih. Di dalam toilet, tersedia tempat sampah, air yang selalu mengalir, bak mandi dan ruangan yang bersih juga tersedia pengharum ruangan. Begitu pula di tempat wudlu, luas sekali. Dan yang saya suka, ada pijakan kaki di bawah kran air sehingga memudahkan jamaah ketika membasuh kaki.



Setelah berkeliling, saya memilih untuk masuk ke dalam masjid karena Fatin juga butuh diletakkan di bawah karena dari tadi dia nggak gegeloran sama sekali ketika di mobil. Masuk ke dalam masjid, saya dibuat terkagum-kagum dengan interiornya. Terbilang minimalis karena bagian dalam masjid tertutup seluruhnya dengan kaca, hanya tembok berukir sederhana di bagian atas yang menjadi penghiasnya. Tapi ketika saya mendongak ke atas, masyaAllah, langit-langit masjid indah sekali karena dihias banyak lampu yang memantul di tembok depan pengimaman. Di bagian tengah langit-langit, diletakkan sebuah lampu berbentuk lafadz Allah dalam tulisan arab. Saya nggak bisa menggambarkan dengan baik, langsung lihat saja di image ya. 



Karpet untuk sholat, tebal sekali dan empuk. Fatin mah hore-hore saja diletakkan tiduran di situ, sambil sesekali saya dudukkan untuk melihat sekeliling. Saya menunggu di barisan paling belakang sendiri, dekat pintu masuk tapi agak jauh dari area sholat untuk wanita. Area sholat untuk wanita dibatasi oleh pembatas berbahan kayu berukir bermotif seperti bintang-bintang. Namun sayangnya, area untuk wanita ini nggak terlalu luas sehingga banyak jamaah wanita yang tidak kebagian tempat untuk sholat di sana dan memilih untuk sholat di luar area. Dekat dengan area sholat wanita, terdapat satu lemari kecil berisikan al-Qur’an yang bisa digunakan para jamaah untuk mengaji.




Selain lokasi masjid yang bersih, jamaah juga dimanjakan dengan fasilitas yang terbilang jarang ada di masjid-masjid lainnya. Ada dua fasilitas yang menurut saya penting tapi sering terlewatkan untuk dipikirkan. Yang pertama, masjid Namira menyediakan beberapa kursi lipat dan kursi roda yang bisa dipakai untuk jamaah yang sudah sepuh atau yang tidak sangguh sholat dengan berdiri. Yang kedua, di bagian luar masjid ada sebuah kulkas jenis showcase berisikan air mineral gelas yang disediakan khusus untuk jamaah dan tidak dipungut biaya alias gratis. MasyaAllah, benar-benar para jamaah dibuat nyaman dalam beribadah.

Pengurus masjid Namira ini tidak hanya menghadirkan kemegahan dan keindahan bangunannya saja, tapi juga menghadirkan kenyamanan bagi para jamaahnya. Sepertinya, mereka menyadari betul bahwa kenyamanan di lokasi ibadah bisa menunjang khusyuknya ibadah seseorang. Saya jadi berfikir, pasti akan menyenangkan jika masjid-masjid di Indonesia memikirkan hal-hal seperti ini. InsyaAllah, orang-orang makin giat ke masjid dan gerakan untuk sholat berjamah di masjid akan terlaksana dengan baik. Wallahu’alam.
8 komentar on "Berkunjung untuk Menikmati Kemegahan Masjid Namira di Lamongan, Jawa Timur"
  1. masjidnya cantik dan adem.

    fasilitasnya patut di contoh oleh mesjid lain. Dulu sempet nemu yang mesjidnya boleh minum sepuasnya, disediakan teh dan kopi seduh sendiri. Baru sekarang nemu yang ada kursinya. Subhanallah banget perhatian khusus mereka kepada orang tua :)

    BalasHapus
  2. Seneng banget kl nemu masjid begini ya mba, jadi ibadahnya nyaman dan terasa adem.

    BalasHapus
  3. Mantaap ini kapan-kapan kalau ke Lamongan penasaran mampir juga ke sini, amiin moga bisa kesana

    BalasHapus
  4. huwik keren banget masjidnya!

    BalasHapus
  5. Widih, kece banget masjidnya mbaaaa
    kapan2 aku dolan ke sini aahh
    kindly visit my blog --> bukanbocahbiasa(dot)com

    BalasHapus
  6. Masya Allah aku terharu banget Mbak, Masjid Namira arsitekturnya sangat cantik. Namanya juga cantik. Ya Allah, aku pingin ke sana. Semoga keadaannya selalu cantik, bersih dan memberikan fasilitas yang berbeda dengan masjid masjid lainnya ya

    BalasHapus
  7. Masjidnya bagus n bersih banget. perlu banget untuk selalu dijaga dan selalu diramaikan. semoga suatu saat bisa kesini..


    Oh iy salam kenal ya mbak, mari berkunjung ke blog saya di http://www.amiraja.com/ . blog saya masih belia banget. saya sudah Follow blog mbak, di tunggu Folbacknya ya mbak. hehehe

    BalasHapus
  8. Ini masjidnya keren. Bersih banget ya. Kayanya pas banget utk i'tikaf bulan Ramadhan nanti. Salam kenal mba

    www.ernykurnia.com

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature