Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

[Gresik - Liburan Murah] Ziarah ke Makam Sunan Giri di Gresik, Jawa Timur

| on
Senin, Juni 08, 2015
Peta area pemakaman Sunan Giri
[Liburan Murah] Ziarah ke Makam Sunan Giri di Gresik, Jawa Timur - Adakah yang pernah dengar tentang Wali Songo? Yup betul, mereka adalah sembilan wali yang berjasa menyebarkan agama Islam di tanah Jawa pada jaman dahulu. Dan dua diantara sembilan wali itu, makamnya ada di Gresik. Yang pertama adalah makam dari Sunan Maulana Malik Ibrahim dan yang kedua adalah makam dari Sunan Giri.

Karena kemarin saya baru saja berkunjung ke makam Sunan Giri, jadi liputan kali ini tentang tempat spiritual itu ya.

Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa, yang pengaruhnya bahkan sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden 'Ainul Yaqin dan Joko Samudro. Ia lahir di Blambangan tahun 1442, dan dimakamkan di desa Giri, Kebomas, Gresik (sumber dari sini).

Dulu, saat saya masih kecil, jalan masuk untuk ke area pemakaman, melewati tangga sebelah Utara. Tapi sekarang, pintu masuknya melewati tangga yang menuju Candi Bentar, yang menjadi pintu masuk menuju area pemakaman. Karena saya ingin ke Masjid Sunan Giri terlebih dahulu, saya putuskan untuk melewati tangga masuk di sebelah Utara itu. 
Tangga menuju masjid

Setelah melewati tangga setinggi kira-kira satu kilometer, akhirnya saya sampai di area masjid. Saya tidak lama di sana, hanya mengambil beberapa foto untuk dijadikan keperluan artikel ini. Sebenarnya, saya tertarik dengan beberapa foto lama yang dipajang oleh pihak pengurus masjid di area peristirahatan. Foto-foto itu mengisahkan bagaimana perkembangan struktur bangunan di area pemakaman Sunan Giri dari tahun 1970-an sampai tahun 2000-an. Sayangnya, karena ada peringatan untuk tidak boleh mengambil foto di area itu, jadi ya tidak bisa saya pamerkan di sini.
Masjid di lokasi pemakaman Sunan Giri

Setelah dari Masjid Sunan Giri, saya bergegas menuju makam Sunan Giri. Setelah melewati lorong yang menghubungkan makam dan masjid, yang mana lorong itu dipenuhi oleh penjual oleh-oleh, akhirnya sampailah saya di depan tangga kecil dengan pintu masuk berupa dua gapura berjarak sekitar satu meter. Dari luar, tampak sepi sekali. Tapi setelah saya masuk, MasyaAllah, banyak sekali peziarah untuk membaca Yasiin dan tahlil untuk Sunan Giri.

Ternyata, di sekitar makam Sunan Giri sedang ada aktifitas membangun atap untuk menutupi makam Sunan Giri dan makam-makam di sekitarnya. Sambil menutup hidung untuk menghindari serbuk gergaji, saya memilih untuk duduk agak jauh dari makam Sunan Giri karena di dekat makam sudah penuh sesak oleh banyak peziarah.
Orang-orang bergantian masuk ke ruangan khusus untuk makam Sunan Giri

Makam Sunan Giri sendiri sebenarnya ada di dalam sebuah ruangan khusus yang tertutup oleh tembok kayu lengkap dengan atap dan sebuah pintu kecil. Kemudian, di sekitar makam Sunan Giri, terdapat pula makam-makam dari keluarga besar beliau. Pintu dari ruangan khusus untuk makam Sunan Giri, ukurannya hanya selebar laki-laki dewasa dan tingginya sekitar satu meter saja. Jadi, kalau ingin melihat secara langsung makam Sunan Giri, kita harus menunduk untuk bisa masuk ke sana. Keluar dari ruangan itu pun, peziarah diharapkan untuk berjalan mundur dan menunduk. Sepertinya itu sudah menjadi aturan tidak tertulis di sana.
Lagi-lagi, karena tidak diperbolehkan untuk mengambil foto di makam Sunan Giri, saya tidak bisa menunjukkan bagaimana bagian dalam ruangan tersebut.
Makam keluarga Sunan Giri

Setelah saya membaca Yasiin dan tahlil, saya bergegas untuk pulang karena cuaca yang kurang kondusif. Kalau berangkatnya saya melewati tangga di sebelah Utara, sekarang pulangnya saya menuju pintu masuk yang sudah diperbaiki oleh pemerintah Gresik, yaitu tangga yang melewati Candi Bentar.

Menuju Candi Bentar, kanan kiri saya terdapat banyak makam dan pohon-pohon besar, beberapa diantaranya pohon beringin. Setelah melewati Candi Bentar, akan ada tangga yang terbagi menjadi dua jalur yang dipisahkan oleh besi yang berfungsi sebagai pegangan untuk orang-orang yang tidak kuat naik ke atas. Pemisahan itu fungsinya untuk memisahkan arah masuk dan arah keluar. Hebatnya pemerintah Gresik, besi pegangan itu berlanjut terus sampai menuju pintu keluar dan melewati sentra oleh-oleh. Hal ini bertujuan pula untuk melariskan dagangan para penjual oleh-oleh dan untuk menertibkan peziarah saat keluar dari lokasi makam.


Candi Bentar dan patung naga di pintu masuk area pemakaman
Sentra oleh-oleh

Karena desa Giri ini terletak di Gresik kota, jadi mudah untuk bisa sampai ke sana jika ingin berziarah ke makam Sunan Giri. Akses dengan menggunakan angkutan kota juga mudah. Dari arah Surabaya, tinggal naik angkot berwarna hijau muda dari arah Surabaya menuju Gresik. Kemudian turun di perempatan Kebomas. Dari perempatan Kebomas, tinggal naik angkot warna hijau tua yang menuju ke makam Sunan Giri. Kalau dari arah Jawa Tengah dan Lamongan, tinggal naik angkot warna hijau muda yang mangkal di sekitar perempatan Bunder, yang mana angkot itu menuju ke arah Surabaya. Setelah itu turun di perempatan Kebomas dan tinggal naik angkot warna hijau tua menuju makam.

Nah, paling enak lagi memang kalau mau ziarah ke Sunan Giri dengan naik Agya karena memang jalan raya menuju ke makam tidaklah besar seperti jalan protokol. Sesuai banget dengan ukuran bodi Agya yang mungil. Tapi, bodi mungil Agya ini malah bisa memuat sampai lima orang lho. Enak bukan? Karena kita bisa ziarah bersama keluarga. Belum lagi, Agya hemat bensin karena mengkonsumsi BBM hanya 16,0 Km/liter. Kalau soal hemat energi, pastinya yang paling dicari bukan?


Lalu, Agya juga cocok kalau diajak ke arah makam Sunan Giri yang jalannya menanjak karena berada di atas gunung yang rendah. Karena mesin Agya berkapasitas 999 cc (1 liter) berteknologi DOHC fuel injection, 12 Valves sehingga bisa menghasilkan tenaga sebesar 65 HP di 6000rpm dan torsi mesin 85 Nm di 3600 rpm. Jadi nggak perlu khawatir mobil mogok di tengah jalan saat tanjakan.
credit

Sekian dulu ya liputan liburan murah ala saya, ziarah ke makam Sunan Giri di Gresik. Jika ingin berwisata religi, makam ini bisa masuk daftar travelling.

Salam hangat,
Ria Rochma

****

28 komentar on "[Gresik - Liburan Murah] Ziarah ke Makam Sunan Giri di Gresik, Jawa Timur"
  1. Aku tuh pengen mak ikutan wisata religi begini, seru kayaknya yaa....bisa banyak manfaat yang didapat juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesekali wisatanya untuj meningkatkan kualitas religi kita, mak :)

      Hapus
  2. Ku pernah ke sini,

    Gak sama abang wkwkww

    BalasHapus
    Balasan
    1. Abang kamu suruh ajak wisata ke KUA aja :D

      Hapus
  3. aku pernah kesini juga mbak..bareng suami dan mertua... :)

    BalasHapus
  4. mamaku pernah wisata ke sunan2 gitu.. seru yo njelajahi gitu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru lho, Mak. Ayo, jelajahi makam-makam wali

      Hapus
  5. Kalo aku pernah ke Makan Sunan Kalijaga yang di Demak *kalo gak salah. Memang selalu penuh diziarahi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penuh oleh mereka yang selalu mendoakan walinya

      Hapus
  6. dari kecil setiap tahun pasti diajak alm abahku ke wali songo,soalnya pasti ada jatah kursi hehehe...kalo ke sunan giri jadwalnya di hari pertama....gede gini belum pernah ke sunan giri lagi,seringnya ke ampel

    BalasHapus
  7. saya belum pernah ke sini mba :) pengen dong liburan ke makam sunan giri ...

    BalasHapus
  8. duh mbak saya juga mau ziarah ke makam sunan giri,,tapi kapan ya? hehe ntar aja deh nunggu rombongan ziarah dari sini :))

    BalasHapus
  9. Pengin ya, sekali2 tour ke makam2 walisongo

    BalasHapus
  10. Masya Allah ramai peziarah terus, ya. . .
    banyak yg mendoakan. . .

    BalasHapus
  11. bulan kemarin aku ke situuu... naiknya pegeeeeel.. tapi selalu menyenangkan kalo wisata rohani itu

    BalasHapus
  12. Belum pernah wisata religi begini, pengen juga suatu hari nanti :)

    BalasHapus
  13. Saya belum pernah mbak. Padahal pengen bangeeet....
    jaman saya kecil sering ada ziarah massal ke 9 wali. Sampai 10 tahun ini kok masih trend ziarah ke Bali. Belum pernah ikut sih.... nunggu yg Wali Songo.

    BalasHapus
  14. Lokasinya luas ya mbak. Lebih luas dari makam Sunan Kudus.

    BalasHapus
  15. Saya wisata religi di Indonesia belum pernah. Kalau dulu ke Bangkok, kebetulan dimasukkan ke itinerary kan jadi ya tahu juga tentang hal2 religi di negara tetangga. Ingin juga nanti bisa wisata religi di Indonesia.

    BalasHapus
  16. liburan murah tapi emngandung unsur sejarah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. liburan sambil nambah wawasan.. seru banget pastinya :)

      Hapus
  17. Kalo aku yg deket2 dl, sunan muria, sunan kudus

    BalasHapus
  18. saya belum pernah wisata religi, Mak. Kayaknya sesekali harus nyobain :)

    BalasHapus
  19. Menarik ya mak.. Yang dilihat makam dan candi, sangat beragam..

    BalasHapus
  20. mamaku pernah wisata ke sunan2 gitu.. seru yo njelajahi gitu...

    BalasHapus
  21. Dicoba juga mengunjungi sunan ke-10, Sunan Pandanaran mbak. Daerah Bayat Klaten

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature