Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

Tentang Usaha Mengambalikan Foto Yang Terhapus

| on
Minggu, November 24, 2013


credit


Tulisan tentang usaha mengembalikan foto yang terhapus sudah ada di draft sekitar sebulanan ini. Udah mulai berdebu tapi cepat-cepat saya ambil sapu buat dibersihkan dan braso buat dioles *halah, apaan sih?*. Ini curhat sebenarnya tapi sekalian intropeksi diri. Sebulan yang lalu, sekitar 200-an foto Arya di handphone terhapus. What? Iya, sumpah! 200-an foto terhapus! Huwwaaa!!! Sayanya nangis pengen guling-guling tapi nggak mungkin karena gengsi umur.


Saya sih awalnya nggak terlalu ngeh kalau foto-fotonya Arya udah pergi entah kemana. Hingga suatu pagi, saat Arya minta diputarkan video aktifitas dia, saya baru menyadari kalau ada satu folder yang nggak muncul. Apa ya? Diingat-ingat. Ya ampyun, akhirnya saya sadar kalau folder fotonya Arya udah raib tak berbekas! Saya langsung lemas. Gimana nggak, foto-foto itu adalah momen terbaik yang saya ambil dalam tumbuh kembangnya Arya diumurnya yang ke 13 bulan sampai 22 bulan. Hiks. Padahal juga, sayanya punya project planning untuk membuat scrapbook tumbuh kembang Arya di tahun kedua. Dan foto-foto untuk project itu sudah hilang *tambah nangis gelindingan*.

Saya lirik Arya, sepertinya dia pelaku utamanya. Dia suka melihat foto dan video dirinya sendiri melalui handphone, memutarnya sendiri, dan handphonenya dibawa kemana-mana tanpa boleh saya ikuti. Sepertinya, dia salah tekan pilihan menu 'delete' dan terhapuslah foto kenangan itu. Tapi ya masa saya mau salahin dia? Dimarahi pun percuma, karena dia nggak ngerti apa itu foto terhapus, foto yang nggak boleh dihapus, atau tombol menu yang nggak boleh asal tekan.

Akhirnya, saya coba mencari software di google yang bisa digunakan untuk mengembalikan file foto yang terhapus dari dalam flash disk atau memory card. Beberapa blogger Indonesia menyarankan untuk download Recuva atau CardRecovery. Saya coba, beberapa foto kembali dengan selamat meskipun byte-nya berkurang banyak. Karena beberapa ada yang tidak kembali, dengan perasaan desperate banget, saya pasang status di fb buat minta tolong kasih tahu software yang ampuh buat kembalikan file yang terhapus. Beberapa teman sudah memberi tahu beberapa software, saya coba, Alhamdulillah berhasil. Meskipun nggak semua foto kembali, tapi lumayanlah daripada hilang semua.
Ini waktu saya teriak-teriak minta tolong :))

Sambil leyeh-leyeh di tempat tidur setelah emosi naik turun gara-gara kejadian ini, saya akhirnya menyadari beberapa hal. Apa itu?

1. Bahwa secanggih-canggihnya gadget yang kita miliki, kalau sudah berhubungan dengan human error, maka kecanggihan itu akan lenyap seketika. Jangan salahkan gadgetnya, tapi kita sebagai usernyalah yang harus bisa meningkatkan kemampuan supaya bisa mengimbangi kecanggihan gadget kita.

Biasanya, saya itu rajin sekali memindahkan file foto di handphone atau kamera digital ke laptop. Entah karena malas atau alasan sibuk, akhir-akhir ini kerajinan itu sudah nggak saya lakukan lagi. Kejadian yang saya pikir nggak akan terjadi sama saya, malah terjadi. Dan beginilah akhirnya. Saya tinggal meratapi nasib sambil gigit ujung bantal.

Saya jadi ingat penggalan kalimat seorang blogger (saya lupa alamat blognya) saat saya search informasi tentang si slim. Bahwa laptop yang canggih, jika dipegang oleh user yang tidak bisa memaksimalkan penggunaan itu laptop, maka kecanggihannya nggak akan berpengaruh dalam kesehariannya. Dan laptop yang spesifikasinya standart alias tidak terlalu canggih, jika usernya bisa memaksimalkan penggunaan spesifikasinya, maka laptop itu akan terlihat canggih. Betul juga kata itu blogger. Bukan hanya laptop, tapi juga gadget lainnya.


2. Bahwa saya merindukan mencetak foto. Kalau jaman dahulu kala, setelah kita jalan-jalan dan menghabiskan beberapa roll film, kita langsung cetak. Meskipun nggak semua hasilnya bagus. Dan hasil yang bagus-bagus, kita pisahkan untuk dimasukkan ke album khusus. Kalau diingat-ingat, kegiatan itu adalah salah satu kegiatan yang seru juga. Sambil berkumpul dengan keluarga dan saling menimpali pose masing-masing. Sedangkan sekarang, hasil foto lebih sering kita simpan saja di laptop dan jarang kita cetak. Baru kita cetak kalau dirasa perlu seperti mengikuti pameran atau mau dipajang di dinding rumah.
credit


3. Bahwa indahnya kenangan itu harus terus kita patri di otak. Bukan hanya terus kita simpan di memory card. Seringkali kita tanpa sengaja mengabaikan kenangan-kenangan yang sudah kita buat dengan orang-orang terdekat karena sibuknya kita dengan aktfitas sehari-hari. Ya, terlewat begitu saja. Karena otak kita mungkin bekerja terlalu berat sehingga ‘harus’ mengabaikan kenangan mana saja yang kita rasa tidak terlalu penting dan menyimpannya di loker otak paling bawah yang tak terlihat. Sesungguhnya kenangan-kenangan itu masih ada di otak, hanya saja kita kurang peka untuk terus mengingat-ingatnya.

Pernah suatu hari, saat Arya sedang makan sendiri dengan lahapnya, ibu saya mengatakan kalau Arya sebenarnya sudah mau makan lahap sejak dia dibuatkan bubur kasar. Saya sedikit kaget waktu ibu saya mengatakan seperti itu. Masa iya sih? *putar ingatan berkali-kali*. Seingat saya, Arya dari dulu makannya lahap. Tapi ibu saya mengingatkan kalau Arya tidak pernah suka bubur halus dan kalau makan bubur halus selalu sedikit. Tapi sejak saya buatkan bubur kasar, makannya jadi lahap.

Jujur, saya merasa kok dangkal banget sih ini ingatan. Malah ibu saya yang tidak pernah bisa menggunakan kamera digital atau smartphone, ingatan beliau lebih tajam.

Saya jadi ingat saat saya kuliah dulu. Seorang dosen yang mengajarkan tentang ilmu otak mengatakan, bahwa kita butuh meluangkan waktu sejenak saja untuk istirahat dan mengingat-ingat kejadian-kejadian manis dalam kehidupan kita. Selain untuk menghilangkan stres, juga untuk memunculkan kebahagiaan karena kita masih memiliki stok kenangan indah sebanyak mungkin.
 

4. Ternyata Arya sudah hampir 2 tahun. Dan banyak perkembangan Arya yang harus saya syukuri. Memang, dalam beberapa hal Arya memiliki perkembangan yang lambat dibandingkan anak seusianya, seperti terlambatnya kemampuan berbicara, postur tubuh yang tidak terlalu tinggi, dan badan yang tidak gemuk. Namun ada banyak hal pula yang membuat saya bersyukur bahwa Arya memiliki perkembangan yang baik daripada teman-teman seusianya, seperti kemampuan mengingat yang sangat baik, kemampuan emosi yang cenderung stabil, empati yang baik pada sesama dan pada hewan, juga masih banyak lagi.
Arya 20 bulan. Sudah sangat tertarik dengan musik gambus dan alat-alatnya :)

Ya, dan saya mensyukuri itu. Dan kembali menyadari, bahwa setiap pribadi memiliki perkembangan masing-masing, dan itu tidak dapat dibanding-bandingkan. 
 

5. Ternyata saya masih memiliki keinginan yang kuat menyelamatkan memori tentang Arya dengan mendownload macam2 software. Meskipun beberapa teman meragukan ini akan berhasil.

Hihihi, sempat beberapa teman kerja meremehkan usaha saya. Bagi mereka, kalau sudah terhapus, ya sudah. Pasrah saja. Oh tidak! Tidak bagi saya. Karena kenangan tentang Arya itu penting. Karena saya tak mungkin meminta kepada Tuhan supaya Arya selalu menjadi anak-anak. Karena saya menyadari ingatan saya tidaklah bagus. Karena saya ingin memberikan sebuah kenangan saat Arya besar nanti yaitu sebuah scrapbook tentang perkembangan dia di tahun kedua. Itulah alasan mengapa saya ngotot sekali ingin foto-foto yang terhapus itu bisa ter-recovery.


Begitulah kawan, kenapa saya membuat postingan tersendiri tentang kejadian ini. Ya, karena kejadian ini membuat saya menyadari bahwa keluputan manusia bisa membuat segala kenangan itu telupa tiba-tiba. 

Salam cantik selalu ^^

13 komentar on "Tentang Usaha Mengambalikan Foto Yang Terhapus"
  1. owwwhhh,jadi terharu....ya ampun,mungkin karena dah doyan makan bubur kasar dan makannya makin lahap maka berdampak pada pipi arya yang semakin montok dan seksih wkwkwkwkwk...
    napa hantu ada juga di sini zuh *nunjuk fb,hantu di kantor vemale T_T

    BalasHapus
  2. hello!! Miss Rochma salam kenal

    saya jadi ikut mau nangis nie gara gara baca nih tulisan, sangat tidak pantas seorang ibu muslimah harus merudung sedih merana.. seperti tapi disisi lain terlihat bahagia dengan menampilkan tips tips yang bermanfaat ini.. semangat..!!

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Udah gedee ya. 2 Tahuuun!

    Karena foto bisa bercerita, jadi rasanya nyeseek kalau foto ilang seketika ya, Mba. . .
    Biasanya kalau sudah terhapus, ada beberapa file (foto) yang corupt. Dan ini kadang yang bikin pingin guling2 lagi. Hehehee

    BalasHapus
  5. Bener juga yaaaah...
    mungkin karena sekarang inih semuanya serba digital..mau poto tinggal jepret ajah...gak perlu pusing mikirin harus cetak berapa duit...jadi kita cenderung nge gampangin...

    Tapi kemaren inih tablet ku perlu di install ulang dan semua poto & video yg ada di tablet belum dipindahin ke PC...huhu...nyeseeek :(

    Untunglah sekarang aku punya backup di google gituh...entahlah si Abah yang bikin akikah mah gak ngerti *gaptek dipiara*

    BalasHapus
  6. duh aku masih belum teratur menyimpan file2 foto nih

    BalasHapus
  7. wah arya cakep ya buk :)
    saya tunggu kunjungannya di blog saya :)
    jangan lupa follbek juga blognya
    terimakasih.
    salam kenal saya, blogger baru
    salam hangat Goglees :)

    BalasHapus
  8. Makanya aku kl abis traveling lgs simpan fto dj leppy mak, takutnya bgni ni.. Foto anakku dr lahir smp skr pun alhamdulillah tersimpan rapi, aku jg rutin mencetak bbrp yg bagus, buat kenangan, jd g repot jg kl pgn liat fto hrs buka laptop.. Sometimes hal2 kuno spt foto album tu menyenangkan :)
    Syukurlah fto aryaasih bisa di selamatkan :)

    BalasHapus
  9. @iis. Itu si hantu pengen ikutan nampang diwall fbku, is. Munkin dia pengen eksis. Haha...

    @mas khoirudin. Terima kasih dukungannya. Dan semoga tips ini bermanfaat untuk yang lainnya :)

    BalasHapus
  10. @Idah. Iyaaa.. nyesek banget waktu ilang itu. Kenapa bisa seceroboh itu? Bikin jengkel banget. Betul tuh, Idah, ada beberapa file yang corupt dan tak terselamatkan. Tapi ya gpp, masih mending ada yang balik :)

    @Teh Erry. Kalau aku biasanya pakai penyimpanan di Picasa atau gunakan fasilitas sinkronisasi di fb. Serba digital atau serba canggih ternyata nggak meluli menyenangkan :)

    BalasHapus
  11. @Mama Calvin. Ayo Mak, kita rajin-rajin simpan file-file kita. Biar nggak kejadian seperti ini :)

    @Googles. Makasih dah berkunjung :)

    @Mak Muna. Aku biasanya juga rajin pindahin foto-foto, tapi entah kenapa ini akunya kok nggak rajin, sepertinya memang kudu disiplinkan diri buat simpan data-data penting ya..

    BalasHapus
  12. Waaah kalau aku sih gak bisa recovery krn laptopnya digondol pencuri. Yang bisa disave ulang yang sudah beredar di internet saja, sedikit banget. Semua foto liburan, ultah anak2 dsb ilang. Bodoh banget nyimpen satu tempat. Dirumah ortu malah ada foto2 bayi anak2ku yg selamat, foto2 jadul yg masih pake sistem cetak.

    BalasHapus
  13. @Mak Lusi. Wah, kalau laptop digondol maling memang nggak bisa ngapa-ngapain. bisanya hanya meratapi. sepertinya saya juga harus membuat copynya satu lagi deh, buat antisipasi kali aja laptop ngehang :)

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature