Blog milik Ria Rochma, blogger Gresik, Jawa Timur. Tulisan tentang parenting, gaya hidup, wisata, kecantikan, dan tips banyak ditulis di sini.

(Flash Fiction) MFF #14 : Tentang Boneka Salju

| on
Minggu, Juni 02, 2013

"Hei! Di sini tidak boleh membuat boneka salju!"

Margareth menoleh, memastikan siapa yang melarangnya membuat boneka salju. Dilihatnya seorang anak laki-laki dengan jaket biru tua yang sangat tebal, dengan kulit wajah putih pucat dan bibir yang mulai membiru karena terlalu lama berada di luar rumah.

"Kenapa aku tidak boleh membuat boneka salju?" Tanya Margareth sambil menepuk-nepuk bola salju yang semakin membesar. "Bukankah membuat boneka salju itu menyenangkan?"

Anak laki-laki itu diam. Lama. Membuat Margareth menghentikan aktifitasnya dan memutuskan untuk mendekati anak laki-laki itu.


"Hei! Aku bertanya padamu."
"Di desa ini, tak boleh membuat boneka salju. Siapa pun. Orang dewasa saja tidak berani membuatnya, makanya mereka melarang kami yang masih anak-anak ini membuatnya."

Margareth melengus. Tidak masuk akal! Boneka salju itu kan lucu, kenapa malah orang dewasa melarang membuatnya? Margareth kembali meneruskan pekerjaannya yang sedikit lagi selesai. Sedangkan anak laki-laki itu masih berdiri di belakang Margareth. Memperhatikan dengan seksama saat Margaret menambah sedikit demi sedikit salju supaya bulatannya menjadi semakin besar.

"Kemarilah. Ayo membuatnya bersamaku."

Namun Margareth kembali melengus saat anak laki-laki itu menggeleng cepat kemudian beranjak meninggalkan Margareth.

"Hei! Kenapa aku tidak boleh membuat boneka salju?!" Teriak Margareth. Ada rasa tak puas dengan jawaban tadi. Tapi tak diduga, teriakannya malah membuat anak laki-laki berbalik dan berjalan menuju Margareth. Saat jarak mereka dekat, anak laki-laki itu membisikkan sesuatu.

"Karena boneka salju bisa menculikmu."

Margareth tersentak, matanya mendelik. Tapi cepat dia atur kembali mimik wajahnya menjadi datar. "Ah, kamu bercanda."

Namun, kali ini Margareth tak yakin dengan ucapannya saat dilihat wajah anak laki-laki itu masih tampak serius. Nafasnya menjadi lebih cepat, jantungnya berdebar lebih kencang. Tak mungkin. Anak ini mungkin hanya iri saja padaku karena aku hampir berhasil membuat boneka salju yang besar sendirian.

"Aku pergi dulu." Anak laki-laki itu meninggalkan Margareth yang masih berdiri mematung. "Namamu Margareth, bukan?"

Mendengar namanya disebut, Margareth menoleh. Lalu mengangguk. "Namamu siapa?"

"Lucas."

*

Suara sirine mobil polisi terasa begitu memekakkan telinga bagi warga desa Dawsonlake yang luasnya tak seberapa ini. Ditambah lagi suara para tetangga yang semakin keras membicarakan hilangnya Margareth sehari yang lalu. Di depan rumah, tuan Louise mencoba memberi penjelasan pada seorang polisi muda tentang hilangnya Margareth. Sedangkan disampingnya, nyonya Rose tak bisa menyembunyikan kegelisahan sehingga terus-terusan memilin ujung cardigan yang dikenakannya. Dan para tetangga saling berkumpul membentuk kelompok-kelompok kecil, membicarakan keluarga Louise dan mungkin kutukan yang menimpa mereka.

Ya, kutukan karena ada sebuah boneka salju berdiri tegak di halaman mereka. Kutukan yang pernah terjadi di desa ini belasan tahun silam, yang membuat tiga anak hilang dalam sekejap. Yang hanya menyisakan syal mereka yang terlilit rapat pada sebuah boneka salju ukuran raksasa.
17 komentar on "(Flash Fiction) MFF #14 : Tentang Boneka Salju"
  1. melengus dan mendengus, itu samakah mbak? lha, terus lucas itu siapah? apakah dia .... *huaa, jadi tambah horrorr

    BalasHapus
  2. @bella. terima kasih.

    @mbak na. kalau bagiku ya, melengus itu lebih banyak mengandung kekesalan. gitu kali ya? *buka kamus*
    lucas? bukan siapa-siapa. hanya anak desa situ ajah :)

    BalasHapus
  3. @sari. lucas itu adalah.... *tebak kancing*

    BalasHapus
  4. Oke deh.... Iya Lucas............????

    BalasHapus
  5. @mabk sri. iya deh mbak *jawab lucas*

    BalasHapus
  6. Kok misteri hehehe... jadi yang nyulik siapa ya?

    BalasHapus
  7. huwahhh... pdhl kan lucu ya boneka salju *komen OOT*

    BalasHapus
  8. @noestyle. nggak tahu gimana kelanjutannya. belom dipikirkan :)

    @mbak orin. ih, pastinya lucu mbak. sayangnya belum pernah pegang salju :p

    BalasHapus
  9. jgn2 Lucas termasuk dr 3 anak yg hilang itu, ya :D

    BalasHapus
  10. desa kutukan... bagus. tapi bagian awal ketika lucas melarang margareth membuat boneka salju itu kepanjangan. pengulangannya perlu, tapi berlarat-laratnya ndak usah...

    BalasHapus
  11. @mbak myra. hehehehe, nggak tahu mbak. kepikirannya cuma itu ajah seh soalnya :)

    @mbak carra. makasih *peluk-peluk habis dipuji*

    @iis. tererengkyu is :D

    @mbak latree. gitu ya mbak? aku sendiri seh emang kepikiran kepanjangan, cuma bingung mau potong bagian mana. oke sip mbak, ntar coba diperbaiki. makasih mbak La :)

    BalasHapus
  12. whoaaaa...
    kereeen...
    gimana inih caranya bikin fiksi begini siiih?
    gimanaaaa??*mulai stres*

    BalasHapus
  13. @bibi titi. gimana ya bi? belajar bi, belajar... akunya ajah kalau dah tenggat target stres sendiri :D

    BalasHapus

Jangan lupa kasih komen setelah baca. Tapi dimoderasi dulu yak karena banyak spam ^____^

Custom Post Signature

Custom Post  Signature